Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Saturday 20 June 2015

Ekspresi Cinta Ayah kepada Anaknya

No comments
Anak adalah buah cinta yang merupakan titipan dari Allah ta’ala yang harus dijaga. Maka wajar jika setiap orangtua menunjukkan rasa cintanya dengan beragam cara. Ada yang mengungkapkan dengan memberikan segala sesuatu yang diinginkan anak, ada juga yang melakukannya dengan cara lain seperti memberikan belaian lembut, pelukan hangat, senyum menginspirasi, dan kecupan penuh sayang kepada anak-anaknya.

Seorang ayah harus menyadari bahwa untuk menunjukkan atau mengungkapkan rasa cinta, tidaklah cukup hanya dengan bekerja mencari nafkah. Anak juga harus mendapatkan bukti kasih sayang melalui hal-hal yang mungkin dianggap sepele seperti di atas.

Selain bisa menautkan hati, rupanya ekspresi cinta ini merupakan satu di antara sekian banyaknya sunnah Nabi yang amat mulia. Bahkan, bagi mereka yang tak pernah menunjukkan ekspresi ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengomentarinya secara langsung dalam bentuk nasihat.

Hari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mencium kedua cucunya, Hasan dan Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, al-Aqra’ bin Habis melihat apa yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu. “Sesungguhnya,” ujar al-Aqra’, “aku memiliki sepuluh anak.” Lanjutnya jujur, “Dan, aku belum pernah mencium seorang pun di antara mereka.”

Mendengar penuturan jujur al-Aqra’, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun bersabda, “Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.”

Mencium anak merupakan salah satu wujud sayang orang tua kepada anaknya, dan mampu menumbuhkan kecintaan sang anak kepada orang tuanya. Sebaliknya, jika ekspresi itu tidak ada, maka kasih sayang pun tak sempurna antara orang tua dan anak-anaknya.

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, suatu ketika Nabi didatangi oleh orang badui. Kepada tamunya itu, Nabi bertanya, “Pernahkah kamu mencium anak-anakmu?”

Jawab si badui, “Untuk apa aku mencium mereka?”

“Maukah kamu,” tanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bernada ancaman, “Jika Allah Ta’ala mencabut kasih sayang dari hatimu?”

Dalam riwayat lain dari Ummul Mu’minin ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq, setiap kali Fathimah az-Zahra berkunjung ke rumah Rasulullah, maka beliau langsung menyambut anaknya itu sembari berdiri, mendudukkannya di tempat duduk beliau, dan menciumnya. Bahkan, beliau tetap melakukan ini ketika Fathimah menjenguk Nabi yang sedang sakit menjelang wafatnya.

Maka tak heran, sebagaimana disebutkan dalam lanjutan hadits ini, Fathimah pun menyambut Nabi, mendudukkan beliau di tempat duduknya, dan menciumnya saat ayahnya itu datang bertamu ke rumahnya.

Sebuah teladan indah dan sarat hikmah yang mungkin jarang ditemui di kehidupan saat ini. Semoga kita dapat menjalankan sunnah ini dan mendapatkan kebaikan darinya. Aamiin …


Sumber : https://www.muslimahzone.com/ekspresi-cinta-ayah-kepada-anaknya/

No comments :

Post a Comment