"INDAHKAN DIRIMU DAN JIWAMU"
Oleh : Abdul Qosim dalam buku "Perbaiki Dirimu,Mengucurlah Rezekimu"
Membuat hidup kita menjadi bahagia sebenarnya cukuplah mudah. Hal itu tergantung pada niat kita.Namun sebelumnya, kita juga harus tahu cara mengubah main set hidup yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Dalam hal ini, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memperbaiki diri dan memperbanyak kebaikan, baik kepada sesama manusia maupun makhluk lainya. Misalnya, kita meringankan beban orang lain yang sedang dilanda kesusahan , atau meningkatkan ibadah kepada Sang Pencipta.
Stalin pernah berkata ," Perbaiki dirimu, jangan malas atau kau akan kalah dalam hidupmu".
Perkataan Stalin tersebut ada benarnya.Sebab, jalan kehidupan kita tidak selamanya lurus dan rata. Ada kalanya kita menghadapi rintangan, menapaki jalan kehidupan yang berliku, terjal, serta mendaki. Namun, bukankah Allah Swt. telah berjanji bahwa setiap kesulitan pada ada kemudahan yang membawa kita pada jalan keluar?
Ada banyak jalan untuk mengindahkan hidup kita yang penuh makna ini. Buktinya, kehidupan merupakan sarana bagi kita untuk mempersembahkan yang terbaik bagi agama dan sesama. Ingatlah, kehidupan terlalu indah dan berharga untuk disia-siakan atau bahkan disalahgunakan.
Ingat pula jika kita semua memiliki peran dan tugas yang harus ditunaikan dengan baik dalam kehidupan ini. Dalam rangka melaksanakan tugas itu, hal utama yang harus kita sadarai adalah tugas menjadi seorang khalifah yang baik sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Swt. Untuk itu, mengetahui dan memahami peran serta tugas a\saja tidak cukup bagi kita. Sebab, kita harus merealisasikannya dalam perbuatan yang nyata.
Kita mungkin mempunyai cita-cita, ide brilian, dan rencana masa depan yang cemerlang. Namun, semua itu tidak akan terwujud jika kita hanya berangan-angan. Bahkan, banyak di antara kita mengetahui dan memahami cara yang mesti dilakukan, tetapi hanya sedikit orang yang mau mencobanya dan berhasil.
Oleh sebab itu, sikap mengindahkan hidup secara lahir dan batin perlu kita tumbuh serta kembangkan. Jangan sampai kita berjalan tanpa arah dan gairah. Ayo bangkit, jangan terpuruk! Jika kita ingin menjadi orang sukses, maka kita harus banyak belajar dari orang-orang yang sudah sukses. Sebab, sebenarnya mereka dan kita adalah sama. Hal yang membedakan adalah kegigihan. Jadi, kita pun bisa menjadi orang sukses asalkan mempunyai mentalitas yang tangguh dan gigih berusaha.
Kita harus menyadari bahwa setiap manusia itu pasti mengalami perubahan, baik dalam pertumbuhan maupun perkembangan, serta sikap dan pola pikir. Dahulu, kita diajarkan merangkak, berjalan, bahkan berlari oleh kedua orang tua. Sehingga, jatuh dan bangun kembali menjadi hal yang biasa dilakukan. Hal itu pun bersifat alami dan manusiawi. Dalam hal ini, pepatah bijak mengatakan :
"Anda mengharapkan keberhasilan. tetapi Anda tidak melalui jalannya. Sesungguhnya kapal laut tidak akan berjalan diatas yang kering"
Berdasarkan kata bijak tersebut, kita dituntut untuk mengetahui jalan yang mesti ditempuh dan pintu yang harus dibuka. Dengan demikian, memahami cara mengetahuinya mrupakan hal penting bagi kita.
Pada hakikatnya, setiap orang mengiginkan kesejahteraan, kemakmuran, serta limpahan rezeki agar dapat hidup bahagia. Hal ini pun jelas dan tidak dapat dipungkiri lagi. Namun, kenyataannya, taraf kehidupan setiap orang tidaklah sama. Sebab, Allah Swt. telah mengatur qadha dan qadar kita.
Apakah Anda ingat dengan kisah Nabi Ayyub As.? Sekalipun telah menjadi orang shalih dan bertakwa, beliau tetap diuji oleh Allah Swt., bahkan dengan cobaan yang sangay berat. Awalnya, Nabi Ayyub As. adalah seorang yang kaya raya, tetapi Allah Swt. mengambil kekayaannya tanpa tersisa terasuk anak dan kesehatannya.
Tubuh Nabi Ayyub As. terjangkit penyakit hingga menyisahkan kulit yang hanya membungkus tulangnya.Namun meski mendapat cobaan yang berat, ia tetap taat kepada Allah Swt. Kualitas dan kuantitas ibadahnya tidak berkurang sedikitpun. Sehingga, kesabaran tersebut telah membuatnya menjadi seorang nabi Allah Swt.
Lantas, bagaimana dengan diri kita yang suka mengeluh ini? Jawabannya hanya ada pada diri kita masing-masing.Sementara, untuk mengubah sikap mengeluh tersebut, kita harus mempunyai komitmen yang teguh dan sungguh-sungguh yang diawali dengan berdoa, sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Ibnu Uyainah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. berdoa sebagaimana berikut:
"Ya Allah, jadikanlah aku kaya dengan kebijaksanaa, perindahkanlah diriku dengan kelembutan, muliakanlah aku dengan keshalihan, dan sehatkanlah aku, sehingga aku dapat melayani orang lain". (HR. Ibn Abi Dunya )
"Indahkan dirimu karena Allah menyukai keindahan".
No comments :
Post a Comment