Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Friday, 13 May 2016

SAUDARIKU....MARI KITA MULAI MENGENAL HAKIKAT DUNIA

No comments
MENGENAL HAKIKAT DUNIA



Allah  menerangkan dalam Al-Qur'an tentang hakikat kehidupan dunia dan menganjurkan kepada kita agar bersikap zuhud terhadapnya serta memperingatkan kita akan bahaya pada dunia tersebut, demikian pula Rasulullah Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam dalam sabda-sabdanya.

Allah berfirman : "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta bangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak". (Q.S. Al-Hadid [57]:20)

Allah berfirman : "Dan semuanya itu tidak hanyalah kesenangan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa". (Q.S. Az-Zukhruf [43]:35)

Allah berfirman : "Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan". (Q.S. Ali'Imran [3]:185).

Allah berfirman : "Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal". (Q.S. Al-A'la [87]: 16-17).

Allah berfirman: " Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia,padahal kehidupan  di dunia itu (dibandingkan dengan ) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). (Q.S. Ar-Ra'du [13]:26).

Allah Berfirman : " kamu menghendaki harta benda duniawi, sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat untukmu. (Q.S. Al-Anfal [8]:67).

Dari sahabat Jabir radhiyallahu'anhu bahwasanya Rasululllah Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam melewati sebuah pasar bersama beberapa sahabat. Beliau melihat seekor kambing cacat yang telah menjadi bangkai,Beliau mengambilnya dan memegang telinganya seraya bertanya,"Siapa di antara kalian yang ingin menukar ini dengan satu dirham?"

Para sahabat menjawab, "Tidak ada seorang pun dari kami yang ingin menukarnya dengan apapun, karena kami tidak dapat mengambil manfaat darinya sama sekali." Beliau meneruskan, "Apakah ada yang ingin memilikinya?"

Para sahabat menjawab,"Demi Allah, andaikan dia hidup pun sudah cacat, apalagi ketika telah menjadi bangkai". Maka Rasulullah Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallambersabda," Demi Allah, dunia ini di hadapan Allah lebih hina daripada bangkai ini di hadapan kalian". (HR. Muslim dan Abu Dawud )

Beliau Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam bersabda : "Tiadalah dunia dibanding akhirat melainkan hanyalah seperti air yang menempel di jari ketika salah seorang dari kalian mencelupkannya di laut". (HR.Muslim) 

A. Hidup adalah Perjuangan dan Pengorbanan

Orang berakal tidak akan pernah menukar kebahagiaan abadi dengan kenikmatan semu sesaat.
Dunia hanyalah permainan, senda gurau, perhiasan, saling membanggakan, dan memperbanyak materi.

Duh, betapa ruginya orang yang tertipu kehidupan dunia.

Dunia bukanlah tujuan, tapi sarana.

Dunia bukanlah untuk dunia, tetapi dunia untuk menyampaikan keakhirat.

Jalan ini jalan panjang.

Penuh godaan, ujian, tantangan dan rintangan.

Ingatlah selalu pnghancur semua kenikmatan, yaitu kematian!

Di sana ada sakratul maut, fitnah kubur, nikamat dan azab kubur.

Kiamat besar , padang mahsyar, hisab (perhitungan) dan balasan.

Akankah kita mendapat syafaat Rasulullah Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam?

Akankah kita mendapat minum di al-haudh , telaga Rasulullah Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam?

Ada shirath, Jembatan yang lebih lembut dari sehelai rambut dan lebih tajam dari pedang!

Ada surga dan neraka.

Ada ridha dan murka Allah!

Akankah kita memandang wajah Allah yang Maha Mulia?

Ya Allah..sayangilah hambamu yang lemah ini.

Renungkanlah....

B. Kebaikan Dunia

Abu Darda' radhiyallahu'anhu berkata, "Tiada kebaikan ada dunia kecuali bagi salah satu dari dua orang; orang yang diam dengan kewaspadaan atau orang yang berbicara dengan ilmu."

(Raudhatul ' Uqalaa'Wa Nuzhatul Fudhalaa' karya Abu Hatim Muhammad Ibn Hibban al-Busti [W.354 H[ halamn . 32 )

Maksudnya hanya  ada dua pilihan :

1. Berbicara yang baik dengan dasar ilmu;

2. Diam jika tidak ada yang baik untuk dibicarakan akan tetapi diamnya adalah mengambil pelajaran dan waspada.

C. Awas, Fitnah Dunia !

"Demi Allah, bukanlah kefakiran yang perlu dikhawatirkan atas kamu. Tetapi aku khawatir atas kamu jika dunia dihamparkan atas kamu sebagaimana telah dihamparkan atas orang-orang sebelum kamu, kemudian kamu akan saling berlomba (meraih dunia) sebagaimana mereka saling berlomba (meraih dunia), kemudian dunia itu akan membinasakan kamu, sebagaimana telah membinasakan mereka". (HR. Bukhari dan Muslim).

Al-Hasan Al-Basri rahimahullah berkata, " Barangsiapa cinta dan senang dengan dunia pasti hilang dari hatinya takut akan akhirat. Barangsiapa yang bertambah ilmunya kemudian bertambah pula ketamakannya terhadap dunia, tidak akan bertambah dari Allah melainkan jauh dan tidak akan bertambah pula dari Allah melainkan benci".

D. Ini Idolaku. Mana Idolamu?

Di antara bintang dunia yang sempat menjadi idolaku adalah Ayrton Senna. Ya Ayrton Senna! Bagiku senna memiliki karisma tersendiri.

Sang pembalap legendaris F1 yang tidak asing lagi dan selalu merajai dalam setiap pertandingan balap internasional, namun akhirnya tewa pada tahun 1994 lalu di sirkuit San Marino di Imola, Italia, setelah mengalami kecelakaan para karena menambrak pembatas.

Ketika mendengar berita kecelakaan itu aku merasakan kesedihan yang cukup mendalam sebagaimana layaknya seorang yang ditinggal mati idolanya.

Senna oh Senna, kau kini tinggal kenangan.

ini adalah kisah lama tentang idolaku yang semoga tidak terulang kembali selamanya. Aku berusaha mencari idola yang bermanfaat bagiku untuk urusan duniaku dan akhiratku karena permasalahan idola ini adalah termasuk prinsip yang kita bermain-main di dalamnya.

Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih-nya meriwayatkan dengan sanad melalui sahabat. Anas bin Malik radhiyanllahu anhu, bahwasanya ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam seraya berkata, " Kapan kiamat?" Nabi Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam balik bertanya ," Apa persiapanmu menghadapinya?"

Orang itu menjawab , " Tidak ada sesuatupun selain aku mencintai Allah dan Rasul-Nya Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam." Nabi Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam bersabda,"Kamu bersama dengan kekasihmu!"

Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu'anhu berkata, " Kami tidak pernah senang dengan terhadap sesuatu seperti senangnya kami dengan sabda Nabi Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam
"Kamu bersama dengan kekasihmu!"

Sahabat Anas bin Malik  radhiyallahu'anhu berkata lagi," Aku cinta kepada Nabi Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam, kepada Abu Bakar dan Umar, dan aku berharap berkumpul bersama mereka karena cintaku kepada mereka walau aku belum beramal seperti amal mereka."

Subhanallah....

Sungguh permasalahan memilih idola ini adalah amat sangat prinsip karena masing-masing kita kaan dikumpulkan dengan kekasihnya di surga atau neraka.

Tentu kita memilih idola yang menjadikan kita berkumoul dengannya di surga yaitu Rasulullah Muhammad Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam dan orang-orang shalih.

Cinta itu ada buktinya, bukan asal mengatakan di lisan saja! maka jika kamu cinta kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu Wa  'Ala Alihi Wa Sallam taatlah kepada beliau dalam segala aspek kehidupan, bukan asal cinta di lisan saja!

Maka, marilah kita berhati-hati dan waspada dalam memilih kekasih dan idola!

Wallahu'alam..

Sumber :

Buku : "Mata Air Inspirasi" Ketika Beningnya Hati Membimbing ke Jalan Ilahi. Oleh Abdullah Hardrami.hmn 91-98.

No comments :

Post a Comment