Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Friday 13 April 2018

JANGAN HANYA BELAJAR DARI UNTAIAN KATA-KATA DALAM SEBUAH BUKU!

No comments

Assalamu'alaikum.. beberapa waktu kemarin saya terbawa dengan suasana buku yang saya baca, entah air mata menetes saat membacanya, yaaah mungkin karena perasaan yang terlalu peka atau saya pun tak tau kenapa bisa secenggeng ini. ehehhehe... bukan hanya bacaan dari buku nonton iklan, film atau mendengar cerita orang lain kadang buat saya meneteskan air mata... hohoho 

Nah, postingan saya kali ini tentang jangan hanya belajar dari untaian kata dalam sebuah buku, sungguh ini sangat memberikan saya inspirasi untuk berpikir lebih cernih lagi dalam menyikapi segala hal yang terjadi dalam hidup saya dan orang-orang disekelilin saya.
Buku yang saya baca ini adalah mengenai bagaimana seseorang mengatur keuangan mereka agar dapat memberikan manfaat kepada sesama manusia, yaaaah.. dalam bentuk amal seperti sedekah de el el..

Mari sama-sama kita membaca percakapan yang buat saya menangis ini :
"Guru", kata si murid, "Saya ingin cerdas seperti Anda".

Guru menjawab, "Belajarlah yang rajin".

"Saya sudah belajar tapi kenapa tidak bisa sama seperti guru?"

Gurunya menjawab, "Teruslah belajar."

"hmmmm," gumam si murid. Lalu, bertanya lagi "Kenapa saya tak bisa sebaik guru?"

Guru pun menjawab, "Terus belajar."

Kesal menerima jawaban yang sama, si murid berteriak keras, "Guru, kenapa Anda selalu menjawab terus belajar?"

Si guru menjawab jawaban yang sama, terus belajar. Karena  diberikan jawaban yang sama secara beruntun, si murid bertanya sekali lagi dengan nada sopan.
"Guru kenapa saya tidak bisa menjadi pribadi yang baik seperti guru?"

Guru pun menjawab belajar terus. Kesal dengan jawaban itu, si murid beranjak pergi.
Keesokan harinya murid kembali menghampiri si guru dan berkata, "Semalam saya berpikir keras maksud jawaban dari guru, yaitu terus belajar. Hingga saya tadi pagi ketika saya berjalan di sekolah, saya melihat seorang yang matanya buta berniat menyeberang jalan dalam kondisi banyaknya kendaraan yang berlalu lintas kian ke sana dan kian kemari. Aku menghampiri orang buta tersebutdan membantunya menyeberang diri. Aku juga menyadari bahwa orang buta tadi ternyata juga seorang pengemis. Aku  langsung merasa kasian. Tanpa ragu, aku pun mengeluarkan uang sejumlah  Rp 20.000,- dan memberikannya kepada orang buta tersebut. Orang buta itu pun hanya mengucapkan terima kasih banyak dan berkata, "Sang Kuasa melihat budi baikmu." Saat itu juga aku teringat kata guru bahwa belajarlah terus. Dan sadarlah diriku bahwa maksud guru adalah belajarlah melalui perbuatan baik karena saya selama ini hanya belajar dari untaian kata-kata dalam sebuah buku."

Mendengar cerita murdnya, guru pun menghampiri si murid dan berkata, "Akhirnya engkau paham juga maksudku. Kamu adalah murid tercerdas yang pernah saya didik. Kamu memiliki kecerdasan dan kesenangan membaca ajaran-ajaran kebaikan, tetapi saya menginginkan kamu melakukan supaya memperkuat otot-otot kebaikan dalam jiwamu. Sekali lagi saya ucapkan selamat."

Demikianlah percakapan di atas, Pesan moral dari percakapan diatas adalah kita jangan hanya pandai belajar dari apa yang kita baca, kita dengar, alangkah baiknya kita bisa mempraktekan secara langsung dari apa yang kita baca, kita dengar itu.
Semoga bermanfaat...

Wallahu a'lam..

 Sumer Bacaan :

   "Melek Keuangan (Perjalanan Menuju Kebebasan Keuangan)" Oleh : Peter Garlans Sina. Halaman : 32-51. Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Populer.

No comments :

Post a Comment