Seperti hari biasa aku melakukan aktivitas ketika bangun dari tidur, hari itu ada sesuatu yang terjadi kakiku melangkah menuju kerumah saudara yang tak begitu jauh dari rumahku. Memulai percakapan sore dan terus berlanjut sambil berjalan untuk melihat suasana sore dipantai dekat rumah.
Kami tak merencanakannya, kami hanya menginginkannya untuk melihat pemandangan lautan yang mulai samar dari penglihatanku. Berjalan sampai dekat dermaga, dari kejauhan aku bisa merasakan hawa kehadirannya.
Entah jauuh dari pandanganku, aku terus melihatnya meski ia membalikkan badannya, mungkin ia juga merasakan aku ada disana. Sekilas melihatnya membuat rasa rindu itu datang kembali. Lama kami tak bercengkrama lagi, bercanda dan saling bertengkar. “aahhhh....” kenangan yang seharusnya ku lupakan kini terbayang kembali.
Masa lalu yang membekas yah pikirku dalam hati ini, aku merindu lagi... tak ada tenaga lagi jika harus terus seperti ini. Cara untuk meluapkannya hanya satu yaitu ku luapkan dalam selembar kertas bekas, ku tuliskan segalanya kembali sambil menguatkan diri bahwa ini tak seharusnya terjadi.
Aku dilanda kerinduan, bukankah itu menyakitkan? Tanyaku dalam hati. Sudah menjadi kebiasaanku untuk selalu bercengkrama dengan diriku sendiri. Terkadang mereka yang melihatku akan merasa aneh, namun sudah sering kali aku jelaskan bahwa itulah hal paling aku sukai, yaah... berbicara pada diriku sendiri.
2 hari berturut-turut aku ingin melihatnya lagi, perasaan merindu yang bergejolak membuatku mulai lemah kembali. Ku katakan berulang kali hingga aku merasakan letih dalam kesendirianku kali ini. “Sudahlah”... kataku sambil tersenyum. “Kuatkan dirimu, jangan menanggung beban kerinduan itu sendiri. Ingat kenangan itu dan teruslah melangkah untuk sesuatu yang menguatkan perasaanmu, dirimu berhak untuk dirindukan juga” kataku dalam keheningan.
Akan ku tarik sebuah kesimpulan kali ini, jika aku melihatnya lagi ku ingin tersenyum dan menyapanya, jika ia tetap memilih untuk tidak melihatku maka, harus ku lanjutkan langkahku tanpa menoleh melihatnya lagi. Itulah kenangan yang terkadang menarik rasa rindu datang kembali, namun aku salah jika masih merindukan seseorang yang tak menginginkanku, seseorang yang tak melihat rasa rinduku.
Akan ku simpan setiap rasa yang ada dalam perasaan ini untuk sosok yang mau dan ingin merasakan apa yang ku rasa.
Yaaah... ini keputusanku untuk lebih kuat dan lebih tegar dari masa galau akan kerinduan yang tak seharusnya.
Sumber : rasa pribadi
Wallahu a'lam..
No comments :
Post a Comment