Pernah dengar ada beberapa kasus soal amoeba pemakan otak ngak?
Yups, artikel ini akan membahas seberapa bahayanya sih air yang tergenang itu.
Wah, emang sebahaya diam-diam menghanyutkan hehe..
Still water atau air yang tergenang dapat berbahaya karena beberapa alasan:
ALASAN STILL WATER BERBAHAYA
1. Sumber Penyakit: Still water dapat menjadi sumber penyakit karena dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit.
2. Keracunan: Still water dapat terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya seperti logam berat, pestisida, atau bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan keracunan.
3. Tenggelam: Still water dapat menjadi bahaya bagi anak-anak dan orang dewasa yang tidak bisa berenang, karena dapat menyebabkan tenggelam.
4. Bahaya Lingkungan: Still water dapat menjadi sumber polusi dan dapat merusak lingkungan sekitar.
SO, APA YANG HARUS KAMU LAKUKAN UNTUK PENCEGAHAN ?
1. Mengalirkan Air: Mengalirkan air secara teratur untuk mencegah stagnasi.
2. Menggunakan Filter: Menggunakan filter air untuk menghilangkan kontaminan.
3. Mengawasi Anak-Anak: Mengawasi anak-anak saat bermain di dekat still water.
4. Menggunakan Pagar: Menggunakan pagar untuk mencegah akses ke still water.
Dengan memahami bahaya still water dan melakukan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko yang terkait dengan still water.
Ok kita gasskan pembahasan ke amoeba si pemakan otak.
AMOEBA PEMAKAN OTAK
Amoeba pemakan otak yang Anda maksud mungkin adalah Naegleria fowleri. Ini adalah amoeba yang dapat menyebabkan infeksi otak yang parah dan seringkali fatal, yang dikenal sebagai meningoensefalitis amuba primer.
GIMANA CARA PENULARANNYA ?
Naegleria fowleri biasanya ditemukan di air tawar yang hangat dan tergenang, seperti danau, sungai, atau kolam renang yang tidak terawat dengan baik. Infeksi dapat terjadi ketika air yang terkontaminasi amoeba ini masuk ke dalam hidung dan amoeba tersebut kemudian bergerak ke otak melalui saraf penciuman.
APA SAJA GEJALANYA ?
Gejala infeksi Naegleria fowleri dapat meliputi sakit kepala parah, demam, mual, muntah, dan kejang. Gejala ini dapat berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari.
GIMANA CARA MENCEGAHNYA ?
Untuk mencegah infeksi Naegleria fowleri, penting untuk menghindari berenang di air tawar yang hangat dan tergenang yang tidak terawat dengan baik. Jika Anda harus berenang di air tawar, pastikan untuk menggunakan klip hidung untuk mencegah air masuk ke dalam hidung.
BACA JUGA :
Alasan Mengapa Laki-Laki Beristri Masih Melirik Wanita Lain
Komisi Makelar Dalam Islam Apakah Halal atau Haram ?
Mengenal Dukhan dan Benarkah akan Terjadi Badai Matahari ?
Tips Menata Ruang Tamu Sempit Terlihat Luas
Bagaimana Pandangan Mata Laki-laki Saat Melihat Wanita ?
HUBUNGAN ANTARA STILL WATER DAN AMOEBA PEMAKAN OTAK
1. Tempat Berkembang Biak: Still water yang hangat dan tergenang dapat menjadi tempat yang ideal bagi Naegleria fowleri untuk berkembang biak.
2. Sumber Infeksi: Ketika air yang terkontaminasi amoeba ini masuk ke dalam hidung, amoeba tersebut dapat bergerak ke otak dan menyebabkan infeksi.
3. Risiko Infeksi: Berenang di still water yang terkontaminasi amoeba ini dapat meningkatkan risiko infeksi Naegleria fowleri.
INFO KASUS
Kasus amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri memang jarang terjadi, tetapi dapat berakibat fatal.
Berikut beberapa informasi tentang kasus ini:
- Kasus di Amerika Serikat: Di AS, terdapat peningkatan kasus amoeba pemakan otak akibat perubahan iklim yang menyebabkan suhu air meningkat dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi amoeba untuk tumbuh.
- Kasus di Korea Selatan: Pada Desember lalu, terdapat kasus kematian pertama warga Korea Selatan akibat infeksi Naegleria fowleri.
- Gejala: Gejala infeksi amoeba pemakan otak meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, mual, muntah, gemetaran, dan kejang.
- Tingkat kematian: Tingkat kematian akibat infeksi ini sangat tinggi, yaitu lebih dari 97%.
- Pengobatan: Pengobatan untuk infeksi ini masih belum jelas, tetapi beberapa obat seperti amfoterisin B, azitromisin, flukonazol, rifampisin, miltefosin, dan deksametason telah digunakan untuk mengobati pasien yang selamat.
REFERENSI
1. CDC (Centers for Disease Control and Prevention): CDC memiliki informasi yang komprehensif tentang Naegleria fowleri, termasuk gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan.
2. WHO (World Health Organization): WHO juga memiliki informasi tentang Naegleria fowleri dan cara pencegahannya.
3. Jurnal ilmiah: Jurnal ilmiah seperti Journal of Infectious Diseases, Emerging Infectious Diseases, dan Journal of Clinical Microbiology sering mempublikasikan penelitian tentang Naegleria fowleri dan amoeba pemakan otak.
4. Situs web kesehatan: Situs web kesehatan seperti Mayo Clinic, Healthline, dan MedlinePlus juga memiliki informasi tentang Naegleria fowleri dan amoeba pemakan otak.
Sumber Online :
1. CDC: Naegleria fowleri - Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM).
2. WHO: Naegleria fowleri.
3. Mayo Clinic: Naegleria fowleri (brain-eating amoeba).
4. Healthline: What is Naegleria fowleri?
Alasan Mengapa Laki-Laki Beristri Masih Melirik Wanita Lain
Komisi Makelar Dalam Islam Apakah Halal atau Haram ?
Mengenal Dukhan dan Benarkah akan Terjadi Badai Matahari ?
Tips Menata Ruang Tamu Sempit Terlihat Luas
Bagaimana Pandangan Mata Laki-laki Saat Melihat Wanita ?
HUBUNGAN ANTARA STILL WATER DAN AMOEBA PEMAKAN OTAK
1. Tempat Berkembang Biak: Still water yang hangat dan tergenang dapat menjadi tempat yang ideal bagi Naegleria fowleri untuk berkembang biak.
2. Sumber Infeksi: Ketika air yang terkontaminasi amoeba ini masuk ke dalam hidung, amoeba tersebut dapat bergerak ke otak dan menyebabkan infeksi.
3. Risiko Infeksi: Berenang di still water yang terkontaminasi amoeba ini dapat meningkatkan risiko infeksi Naegleria fowleri.
INFO KASUS
Kasus amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri memang jarang terjadi, tetapi dapat berakibat fatal.
Berikut beberapa informasi tentang kasus ini:
- Kasus di Amerika Serikat: Di AS, terdapat peningkatan kasus amoeba pemakan otak akibat perubahan iklim yang menyebabkan suhu air meningkat dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi amoeba untuk tumbuh.
- Kasus di Korea Selatan: Pada Desember lalu, terdapat kasus kematian pertama warga Korea Selatan akibat infeksi Naegleria fowleri.
- Gejala: Gejala infeksi amoeba pemakan otak meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, mual, muntah, gemetaran, dan kejang.
- Tingkat kematian: Tingkat kematian akibat infeksi ini sangat tinggi, yaitu lebih dari 97%.
- Pengobatan: Pengobatan untuk infeksi ini masih belum jelas, tetapi beberapa obat seperti amfoterisin B, azitromisin, flukonazol, rifampisin, miltefosin, dan deksametason telah digunakan untuk mengobati pasien yang selamat.
REFERENSI
1. CDC (Centers for Disease Control and Prevention): CDC memiliki informasi yang komprehensif tentang Naegleria fowleri, termasuk gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan.
2. WHO (World Health Organization): WHO juga memiliki informasi tentang Naegleria fowleri dan cara pencegahannya.
3. Jurnal ilmiah: Jurnal ilmiah seperti Journal of Infectious Diseases, Emerging Infectious Diseases, dan Journal of Clinical Microbiology sering mempublikasikan penelitian tentang Naegleria fowleri dan amoeba pemakan otak.
4. Situs web kesehatan: Situs web kesehatan seperti Mayo Clinic, Healthline, dan MedlinePlus juga memiliki informasi tentang Naegleria fowleri dan amoeba pemakan otak.
Sumber Online :
1. CDC: Naegleria fowleri - Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM).
2. WHO: Naegleria fowleri.
3. Mayo Clinic: Naegleria fowleri (brain-eating amoeba).
4. Healthline: What is Naegleria fowleri?
Sumber Gambar :
1. Gambar oleh Victoria dari Pixabay
2. Gambar Oleh Photorama dari Pixabay
No comments :
Post a Comment