Ternyata situs tersebut pada abad ke-12 hingga 17 merupakan sebuah
rumah sakit dan makam, di mana pada akhir abad ke-18 bangunannya
dihancurkan dan kuburan itu dipindahkan ke Paris Catacombs. Makam yang
menyimpan enam juta tulang belulang manusia itu diyakini telah
dipindahkan dari pemakaman kota 200 tahun lalu.
Hopital de la Trinite (Rumah sakit Trinity) itu dihancurkan untuk memuluskan pembangunan di lokasi itu. Namun ternyata, masih ditemukan banyak sisa jasad di situs tersebut. Sepertinya upaya pemindahan tidak dilakukan dengan sempurna.
"Kami pikir beberapa tulang seperti itu adanya di pemakaman. Kami tidak habis pikir akan menemukan sebuah kuburan massal," kata Direktur Supermarket Pascal Roy di Boulevard Sebastopol, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (2/3/2015).
Para arkeolog dari Institut Nasional Prancis atau French National Institute for Preventive Archaeological Research (INRAP) rencananya akan melakukan tes DNA untuk mengkonfirmasi penyebab kematian di bekas pemakaman Rumah Sakit Trinity, yang mungkin akibat wabah atau kelaparan.
Sejauh ini dari delapan kuburan massal yang ditemukan di situs tersebut, tujuh di antaranya terdiri dari tulang-belulang sekitar dua puluh orang. Sementara pada lubang ke-8 diyakini ada lebih dari 150 kerangka manusia yang terkubur dalam beberapa lapisan.
"Apa yang mengejutkan adalah mayat-mayat itu tidak dipindahkan ke kuburan lain, tapi ditempatkan di sana dengan hati-hati. Kerangka yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak dalam keadaan utuh dari kepala sampai ujung kaki (dijadikan satu), tidak diragukan lagi untuk menghemat ruang," kata arkeolog Isabelle Abadie.
Jasad-jasad itu diduga kuat telah dikubur pada waktu yang sama, akibat terjangkit wabah yang melanda Paris pada abad ke-14 hingga 16. Untuk itu, analisa karbon akan dilakukan agar diketahui kapan penguburan massal terjadi.
Selain kerangka, dalam kuburan masal itu juga ditemukan fragmen keramik abad pertengahan dan tembikar yang berasal dari masa setelahnya.
Pemeriksaan tulang belulang itu akan dilanjutkan oleh INRAP, setelah negara mengambil alih lokasi tersebut.
Dilansir dari VOA News, kerangka-kerangka manusia itu ditemukan pada Januari lalu, saat dilakukan pekerjaan rekonstruksi ruang bawah tanah Supermarket Monoprix.
Para karyawan supermarket itu tertegun ketika mengetahui selama ini mereka bekerja di atas sebuah kuburan kuno. Penyelidikan arkeolog terkait penemuan kerangka manusia itu diperkirakan akan rampung pada akhir Maret ini. (Tnt/Sun)
Hopital de la Trinite (Rumah sakit Trinity) itu dihancurkan untuk memuluskan pembangunan di lokasi itu. Namun ternyata, masih ditemukan banyak sisa jasad di situs tersebut. Sepertinya upaya pemindahan tidak dilakukan dengan sempurna.
"Kami pikir beberapa tulang seperti itu adanya di pemakaman. Kami tidak habis pikir akan menemukan sebuah kuburan massal," kata Direktur Supermarket Pascal Roy di Boulevard Sebastopol, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (2/3/2015).
Para arkeolog dari Institut Nasional Prancis atau French National Institute for Preventive Archaeological Research (INRAP) rencananya akan melakukan tes DNA untuk mengkonfirmasi penyebab kematian di bekas pemakaman Rumah Sakit Trinity, yang mungkin akibat wabah atau kelaparan.
Sejauh ini dari delapan kuburan massal yang ditemukan di situs tersebut, tujuh di antaranya terdiri dari tulang-belulang sekitar dua puluh orang. Sementara pada lubang ke-8 diyakini ada lebih dari 150 kerangka manusia yang terkubur dalam beberapa lapisan.
"Apa yang mengejutkan adalah mayat-mayat itu tidak dipindahkan ke kuburan lain, tapi ditempatkan di sana dengan hati-hati. Kerangka yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak dalam keadaan utuh dari kepala sampai ujung kaki (dijadikan satu), tidak diragukan lagi untuk menghemat ruang," kata arkeolog Isabelle Abadie.
Jasad-jasad itu diduga kuat telah dikubur pada waktu yang sama, akibat terjangkit wabah yang melanda Paris pada abad ke-14 hingga 16. Untuk itu, analisa karbon akan dilakukan agar diketahui kapan penguburan massal terjadi.
Selain kerangka, dalam kuburan masal itu juga ditemukan fragmen keramik abad pertengahan dan tembikar yang berasal dari masa setelahnya.
Pemeriksaan tulang belulang itu akan dilanjutkan oleh INRAP, setelah negara mengambil alih lokasi tersebut.
Dilansir dari VOA News, kerangka-kerangka manusia itu ditemukan pada Januari lalu, saat dilakukan pekerjaan rekonstruksi ruang bawah tanah Supermarket Monoprix.
Para karyawan supermarket itu tertegun ketika mengetahui selama ini mereka bekerja di atas sebuah kuburan kuno. Penyelidikan arkeolog terkait penemuan kerangka manusia itu diperkirakan akan rampung pada akhir Maret ini. (Tnt/Sun)
No comments :
Post a Comment