Antara Berlebih-lebihan Dan Meremehkan
Diantara tipu daya syaithan yang menakjubkan adalah ia menguji nafsu manusia, manakah yang lebih dominan, kekuatan untuk maju atau kekuatan untuk diam dan menolak.
Jika ia melihat seorang yang dominan pada nafsunya adalah diam dan menolak, maka ia berusaha melemahkan keinginannya terhadap perintah Allah, ia menjadikan orang itu merasa berat terhadap perintah tersebut, sehingga ia malas dan meremehkannya ataupun meninggalkannya.
Dan jika ia merasa melihat seorang yang dominan padanya adalah keinginan untuk maju, maka ia menjadikan seakan-akan perintah yang dilakukannya itu, terasa sedikit. Sehingga petunjuk Allah dan RasulNya masih dianggap kurang dan perlu ditambah lagi dengan amalan yang tidak ada contohnya.
( Manajemen Qalbu, terjemahan, Ibnu Qayyim halaman 157 )
Tidak Ada Kekuasaan Syaitan Atas Orang Yang Ikhlas Dan Bertauhid
Allah tidak akan memberikan kepada syaithan kekuasaan atas orang-orang ahli tauhid dan ikhlas, sebagaimana firmanNya, “Iblis berkata : Demi Kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan manusia semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas diantara mereka”. (QS.Shaad:82-83)
Syaithan tersebut mengerti siapa yang meminta perlindungan kepada Allah, ikhlas dan tawakkal kepadaNya, niscaya ia tidak akan mampu menyesatkan mereka.
Adapun kekuasaan syaithan terbatas pada orang-orang yang setia kepadanya dan orang-orang yang menyekutukan Allah. Maka syaithan menjadi pemimpin, penguasa dan teladan bagi mereka.
( Manajemen Qalbu, terjemahan, Ibnu Qayyim Halaman 136 )
Wallahu'alam..
Sumber: Kutipan hikmah dari Pusat Buku Sunnah
No comments :
Post a Comment