START FROM HERE " LET'S CHANGE" !!!
(KISAH FUDHAIL BIN IYADH)
Rasulullah saw bersabda, "Seluruh anak Adam berdosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertobat" (HR. Ibnu Majah).
Teman, ada ngak di antara kita yang suka berantem sama orangtua, prestasi di sekolah jeblok, kuliah terancam DO, kecanduan rokok atau narkoba, dan dijauhi teman?, Kita tentu nggak suka dengan keadaan ini,kan?
Let's Change !!!
Sekarang, ambil kursi, duduk yang nyaman dan bayangkan : bayangan kita adalah anak muda yang baik dan berprestasi ! Hubungan kita dengan orangtua dekat, pershabatan kita sam temna-teman semakin erat, nilai ujian kita meraih penghargaan, dan beasiswa pendidikan tinggi yang sudah lama kita idam-idamkan akhirnya jatuh ke tangan. Semua urusan rasanya mudah dan sesuai rencana.
Are we dreaming?
Hmmmmmm....... mungkin. Tapi, ngak ada salahnya juga kan?? Lagi pula, itu semua bisa kok.... ;) Insya Allah..
Caranya?? Caranya, Perbaiki Diri !!!
Nah, sekarang, aku ingin mengajak kamu semua naik mesin waktu dan berpetulang ke Semenanjung Arabia, ke tahun 120 H, tepatnya . Kita akan mencoba melihat dari dekat seorang pemud yang hidupnya berlumur dosa.
Pemuda itu dikenal di seluruh penjuru Arabia sebagai perampok. Meski masih muda, reputasinya sebagai penjahat kelas kakap sangat membuat nyali semua orang ciut. Ia tak kenal ampun dengan korban-korbannya. Siapa pun yang coba-coba melawan, ia tak segan membunuhnya.
Suatu ketika, pemuda itu terpikat dengan seorang gadis. Karena tak mampu menahan gejolak hatinya, ia pun membuat rencana jahat. Dibalik kegelapan malam, kala semua penduduk kota terlelap dalam tidur, ia mengendap masuk ke rumah gadis itu. Namun, belum sampai melancarkan niat jahatnya, pemuda itu mendengar seseorang menyenandungkan sebuat ayat Al-Qur'an.
"Belum tibakah waktu bagi orang tang beriman untuk secara khusyu' mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka memulai masa yang panjang sehingga hati merek menjadi keras. Dan, banyak di anatar mereka menjadi orang-orang yang fasik ". (QS.Al-Hadid:16)
Sejak kecil, pemuda itu sudah sering mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an, di masjid, di rumah-rumah penduduk kota, atau di pasar-pasar. Ia tak pernah merasakan sesuatu yang istimewa dari ayat-ayat itu. Tapi, malam itu berbeda. Entah mengapa, tatkala tanpa sengaja mendengar senandung ayat itu, hatinya tiba-tiba bergetar, lidahnya kelu, tatapan matanya sejenak kosong. Pelan-pelan, terbesit penyesalan di ahtainya atas semua kejaahatan yang telah ia lakukan.
Pemuda itupun segera keluar dari rumah sang gadis. Disalah satu sudut kota yang sepi, ia tersungkur. Kakinya seakan kehilangan tenaga untuk berjalan. Pertama kalinya sejak memasuki usai dewasa dan melanglang buana menebar ketakutan, air mata pemuda itu berjatuhan. Dengan terbata-bata, ia berbisik lirih "Tentu saja, wahai Pemilik jiwaku.Telah tiba waktuku untuk bertobat".
Tak ingin seorangpun mengetahuinya terduudk sedih di kegelapan malam, pemuda itu bergegas kembali ke reruntuhan bangunan tempat ia biasa bersembunyi. Tak lama berselang, terdengar derap kaki unta para kafilah dagang. Seseorang dengan suara yang berat berkata, " Kita jalan terus", Temannya melanjutkan,"Kita jalan terus sampai pagi.Fudhail biasanya menghadang kita di tempat ini."
Perkataan para kafilah dagang itu seperti jarum yang menusuk - nusuk hati pemuda itu, karena dilaah Fudhail, orang yang mereka bicarakan. Tak seperti malam-malam sebelumnya, sebilah pedang yanf setia menemaninya tetap ia sarungkan. Gtar lembut di hatinya sekali lagi muncul. Ia pun bergumam . " Aku melakukan kemaksiatan sepanjang sinag dan malam, dan tak sedikit orang yang ketakutan padaku. Sungguh, tidaklah Allah mengantarkanku pada suara-suara hati melainkan agar aku menyudahi kejahatanku. Ya Allah , aku bertobat kepada-Mu."
Teman, di sisi uasianya, pemuda itu memenuhi tekadnya utnuk bertobat. Nama lengkapnya adalah Fudhail bin Iyadh. Setelah bertahun-tahun berusaha mendekatkan diri kepada Allah dan memperdalam agama, ia kemudian dikenal sebagai seorang ulama besar berjuluk "Abidul Haramain" (Hamba yang rajin beribadah di Mekah dan Madinah). Karena komitmennya yang kuat untuk menempuh hidup yang sama sekali berbeda dengan kehidupan lamanya dan pengabdiannya yang luar biasa terhadap agama, namanya tetap harum sampai sekarang dan petuah-petuahnya terus di baca jutaan umat Islam melalui buku-buku yang mengutipnya.
Masya Allah, Itulah kisah hidup Fudhail bin Iyadh. Pertanyaan sekarang, kita mau ngak mengikuti jalannya?? Mau ngak kita berubah lebh baik??
Bacaan :
"Open your heart. Follow your propehet" halaman 1-7
No comments :
Post a Comment