Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Wednesday 4 April 2018

JANGAN MENGKHAWATIRKAN REZEKI ANAK-ANAK, TAPI KHAWATIRKAN KESELAMATAN AGAMA MEREKA!

No comments

Assalamu'alaikum.. semangat malam sobat-sobatku.. 

Jangan lupa untuk mengucap syukur dikala sobat menutup istirahat malam ini untuk memulai hari esok dan berharap agar hari esok akan lebih baik dari hari ini. Ohiya.. sebelum istirahat baiknya yuuuk sobat kita membaca bacaan yang bermanfaat agar menambah wawasan kita.

Hari ini saya ingin berbagi tentang apa yang telah saya baca di sosmed saya, salah satunya di akun  LINE, seperti biasa sebelum istirahat saya membuka akun sosmed yang saya miliki sembari mengecek siapa tau ada bacaan yang bermanfaat dan Alhamdulillah pembahasan kali ini menurut saya penting untuk kita renungkan dan menambah pengetahuan kita bersama.



Yuuupsss... judulnya tentang "JANGAN MENGKHAWATIRKAN REZEKI ANAK-ANAK, TAPI KHAWATIRKAN KESELAMATAN AGAMA MEREKA!"

Seperti yang sobat ketahui bersama  perkembangan zaman, berbagai isu sara telah membuat kita resah, pemikiran, moral anak bangsa menjadi salah satu bidikan kaum liberal dalam membabat abis moral dan akhlak, yah bisa dikatakan adanya "pencucian otak secara halus" melalui media sosial, tayangan-tayangan TV mulai dari iklan, berita, dan sinetron-sinetron yang tak jelas ending dan jalan ceritanya. Nauzubillah....

Berkaitan dengan judul postingan diatas, mari simak bersama Mu'awiyyah al-Aswad rahimahullah berkata :

"Jangan sedih memikirkan rezeki orang-orang  yang engkau tinggalkan, karena engkau tidak dibebani untuk memberi rezeki kepada mereka."

(An-Nafaqah Alal'Iyah karya Ibnu Abid Dunya, jilid 2 hlm. 654)

Yaaaah.. begitulah terkadang kita terlalu memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kita pikirkan atau khawatirkan, apalagi kehidupan zaman sekarang.. kemiskinan, kelaparan, tindakan kriminal de el el membuat kita geleng-geleng kepala saat menonton berita. Namun, untuk rezeki selagi kita berusaha untuk mencarinya semoga Allah meluaskan seluas-luasnya rezeki kita agar kita dapat membantu sesama, dan saling memberi manfaat, serta saling menasehati dalam menaati kebaikan.

Jadi,,, yuuuk sobat kita belajar bersama untuk tidak terlalu mengkhawatirkan rezeki kita, karena Allah sudah menjamin untuk semua makhluk hidup. Namun, yang perlu kita khawatirkan adalah amalan kita karena Allah tidak menjamin seorang manusia masuk surga. Mari perhatikan uraian indah dari Ibnu Qoyyim rahimahullah berikut ini :

"Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang memang sudah dijamin oleh Allah untukmu. Karena rezeki dan ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah dengan hikmah-Nya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmat-Nya membukakan jalan lain yang jauh lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaa janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya maka terputuslah jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [Yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu setelah masa menyusui telah habis dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki  lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan berasal dari hewan dan tumbuhan, dan dua minuman berasal dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatannya yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, namun Allah membuka baginya delapan jalan rezeki jika dia hamba yang beruntung. Itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.

Dan begitulah Rabb, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih baik bermanfaat baginya, dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karena Dia menghalangi dari bagian yang rendahan dan murah dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk mmemberinya bagian yang mulia dan berharga" (Kitab Al-Fawaid, hal :57)

Maka, untuk itu yang harus diperhatikan jangan sampai ketika kita meninggal, kita meninggalkan generasi yang lemah dan jauh dari pemahaman agama. Yaaaah.. meskipun begitu kita juga harus memperhatikan anak-anak kita agar hidup layak.

Banyak-banyak berdoa semoga kita semua dihindarkan dari fitnah dunia ini, dijauhkan dari azab kubur, neraka, semoga kita salah satu dari hamba yang selalu mendapat petunjuk dan rahmat-Nya. Aamiin..

Semoga bermanfaat.. ayooo sama-sama berusaha menjadi lebih baik dari hari ini.. 

Wallahu a'lam...



Sumber bacaan :
LINE "Moslem Story". Diakses pada Rabu, 4 April 2018, pukul : 22.14 WITA.



No comments :

Post a Comment