Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Sunday 10 March 2019

Mencoba Memahami Orang Lain Dari Sudut Pandang yang Berbeda-Beda..

No comments

Jika mencoba memahami tentu sesuatu yang agak rumit yah.. kan kita terkadang hanya bisa mengerti itupun kalau di beri tahu.. 

Nah, bagaimana kalau si dia atau siapa sajalah yang kita temui agak sulit ditebak alias seorang yang pendiam, cuek ?

Contohnya ayah saya sendiri hehehe... sosok yang penuh kasih sayang dibuktikan dengan nasehat-nasehat emasnya dan tindakannya,terkadang memilih diam, terkadang marah, hanya jika memang marah itu diperlukan, toh juga untuk kebaikan anak-anaknya dimasa depan..

Contoh sederhananya aku akan berusaha untuk mencoba memahami pasangan sendiri.

Baru-baru ini aku mengenal lelaki ini, dilihat secara langsung agak sangar sih.. tapi kasih sayangnya mungkin saja tulus..

Ehhehehe... klu ditanya kenapa mungkin karena ada perasaan ragu juga, soalnya baru kenal .. 


Dari cara dia bersikap, dia tipenya seorang yang pendiam tuk memilih kata yang tepat dalam berbicara, berbicara seadanya tentang rasa juga..

Entah... untuk dirinya aku ingin mengenalnya jauh dari ini, jiwanya seperti apa.. de el el..

Sampai sejauh ini, aku berusaha untuk memahami dirinya dari berbagai sudut pandang pengamatan rasa seperti dari sudut pandang cinta seorang ibu kepada anak, ayah kepada anak, kakak kepada adik, adik kepada kakak, teman kepada teman, sahabat kepada sahabat..  

Aku ingin tau dalam setahun ini, ada sesuatu yang bisa ku pahami jika aku mendekatinya semakin jauh.. 

Dari sudut pandang rasa kasih sayang ibu ke anak : ia membutuhkan kasih sayang, dimanja dan  perhatian meski balasannya atau responnya seolah-olah cuek sih.. ia hanya butuh tempat untuk kembali dan beristirahat sejenak, ingin meluapkan rasanya kepada sosok yang memang ia sayang.. meskipun ia tidak tau akan bisa memberikan kebahagiaan atau tidak kepada sosok yang ia sayangi itu..

Dari sudut pandang ayah ke anak: sama seperti ibu, namun jelas berbeda.. lelaki biasanya akan jarang berkomunikasi jika pembahasannya agak yaaah.. serius, ia tak ingin pembahasan serius melalui HP, memang benar baiknya kan secara langsung sih..

aku berusaha mengamatinya, ia membutuhkan seseorang yang ingin diajak serius dalam berkata dan tentu dalam bertindak secara nyata.. ia butuh seseorang yang memberikan ketegasan untuk dirinya sendiri dan juga butuh untuk dihargai.

Dari sudut pandang seorang kakak ke adik : agak rumit sih,, karena kan namanya juga saudara kadang berantem... hehehe  pernah satu kali itu bukan berantem sih hanya ia meminta penjelasan atas keputusan ku, awalnya ia setuju menerima alasanku begitu saja, tapi setelah itu ia minta dijelaskan sejelas-jelasnya mengapa aku memilih untuk mengakhiri komunikasi dari dirinya..

Nah.. dari semua itu aku coba memahami ia butuh sosok yang memahaminya namun tidak usah repot-repot .. agak sulit dijelaskan sih yah.. semacam butuh seseorang untuk tahu bahwa dia melakukan ini dan itu, butuh untuk diberi nasehat walau memang sikapnya akan selalu cuek.

Dari sudut pandang  adik : namanya adik yah harus mengalah, tidak bisa meminta alias menuntut ini itu ke kakak, aku disini perannya hanya untuk melihat dan mengamati, walau terkadang harus menengurnya sih, tapi jangan sampai melupakan bahwa dia adalah kakak dan aku hanya seorang adik yang menerima apapun yang kakaknya kasih.

Dari sudut teman : tentu menjadi teman yang tidak menikung dari belakang hehhehe... teman baginya yang dimana ia tak segan-segan meminta tolong kepadaku, sehingga ia tidak segan-segan untuk menceritakan apa yang terjadi dan merasa nyaman bersamaku.

Dari sudut sahabat : levelnya berbeda .. sama seperti teman namun sahabat susah senang selalu membantu, mendukung dan percaya. Tentu aku ingin memahaminya, mencoba memberikan kenyamanan, mendenggarkan, agar apa yang menjadi beban dirinya tidak terlalu menekan dirinya. Siap ada disaat ia butuh.

So, mencoba memahami seseorang dari berbagai sudut pandang, mendengarkan, dan mengamati seseorang dari sudut yang berbeda.

Namun ketahuilah, bahwa kita tidak akan pernah benar-benar merasakan apa yan dirasakan seseorang sampai kita mengalami hal yang sama seperti orang tersebut.

Wallahu a’lam...


Sumber gambar : instagram @birgittetheresa


BACA JUGA :



 

No comments :

Post a Comment