Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Thursday 9 January 2020

RANGKUMAN TENTANG KERANGKA KERJA DALAM AKUNTANSI

No comments



RANGKUMAN BAB II KERANGKA KERJA DALAM AKUNTANSI

A.    Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
B.    Elemen Laporan Keuangan
C.    Asumsi Dasar Dalam Akuntansi
D.    Keterbatasan

Peran akuntansi adalah menyediakan laporan keuangam. Untuk mencapai tujuan dari laporan keuangan maka perlu dibuat sebuah kerangka kerja yang berdasar pada karakteristik, elemen serta asumsi.

Perhatikan gambar dibawah ini :

 Gambar diatas adalah proses atau bagan yang menggambarkan kerangka kerja dalam akuntansi untuk mempersiapkan sebuah laporan keuangan.

Pada segitiga terbalik diatas menjelaskan bagian paling atas atau yang terbesar adalah bagian pengakuan dan pengukuran transaksi yang terjadi. Untuk melakukan hal itu, perlu didasarkan pada asumsi, prinsip dam keterbatasan sehingga pertanyaan yang diajukan adalah “bagaimana pencatatan dan pengakuannya “.

Inilah bagian yang paling awal yang harus dilakukan dalam pembuatan laporan keuangan. Adapun kesalahan akan berakibat pada bagian selanjutnya.

Bagian selanjutnya yang kedua merupakan jembatan perkenalan dan tujuan. Pada bagian inilah perlu dibahas atau diproses karakteristik kualitatif dan elemen dasar laporan keuangan.

Selanjutnya, pada bagian bawah yang mengerucut, laporan keuanggan sudah siap dipergunakan atau dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

A.    KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI AKUNTANSI

Terdapat informasi yang bersifat priorittas atau minoritas. Semua informasi tersebut sudah seharusnya mampu merangkum dalam sebuah laporan keuangan.

Sebuah informasi akuntansi harus memenuhi karakteristif kualitatif berikut.

1.    Dapat dipahami 

Informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan harus mampu untuk dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan.

2.    Relevan dan Reliabel

a.    Relevan 

Sebuah informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan harus mampu memberikan keputusan yang berbeda, serta harus mempunyai nilai prediksi masa mendatang dan umpan balik.

b.    Reliabel

Laporan keuangan tersebut reliabel jika dapat diverifikasi (ditinjau ulang), dipresentasikan secara andal, dan netral (dijamin bebas dari kesalahan serta kerancuan).

- Dapat diverifikasi apabila pengukuran atas suatu laporan keuangan berbeda-beda dengan mempergunakan metode sama menghasilkan hasil yang sama.

-  Dipresentasikan secara andal apabila nilai yang dituliskan adalah nyata dan sama dengan yang ada dilapangan.

-  Netral apabila informasi keuangan yang disajikan berguna untuk semua pihak tanpa menghiraukan kepentinggan pihak-pihak tertentu.

3.    Dapat dibandingkan dan Konsisten

a.    Dapat dibandingkan

Informasi akuntansi yang disajikan antarperusahaan dengan tipe bisnis sejenis dapat dibandingkan (dilakukan perbandingan).
Contoh : laporan keuangan perusahaan kendaraan “yamaha” dapat dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan kendaraan “Honda”.

b.    Konsisten

Laporan keuangan menggunakan standar yang konsisten dari tahun ke tahun sehingga dapat dilakukan evaluasi secara baik. Ketidakkonsistenan akan mengakibatkan informasi yang dihasilkan tidak dapat dievaluasi.

B.    ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

 Elemen dasar ini harus ada dalam sebuah laporan keuangan. Berikut elemen dasar laporan keuangan :
1.    Aset
kemungkinan keuntungan ekonomi masa mendatang yang diperoleh atau dikelola oleh perusahaan tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.

2.    Kewajiban

Kemungkinan pengorbanan keuntungan ekonomi masa mendatang yang berasal dari obligasi saat ini yang ditransfer menjadi aset atau penyediaan jasa untuk perusahaan lain di masa mendatang sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.

3.    Ekuitas

Sisa dari aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban.

4.    Investasi oleh pemilik
Bertambahnya nilai aset bersih dari suatu perusahaan yang diperoleh dari transfer perusahaan lain atau bertambahnya ekuitas pemilik dalam perusahaan.

Aktiva adalah yang paling umum dalam investasi oleh pemilik, tapi dapat pula pendapatan jasa atau konversi utang perusahaan.

5.    Distribusi pada pemilik

Penurunan nilai aktiva bersih perusahaan hasil dari transfer aktiva, pelayanan jasa, atau pelunasan kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi pada pemilik akan menurunkan ekuitas pemilik dalam perusahaan.

6.    Pendapatan komprehensif

Perubahan ekuitas (aktiva bersih) perushaan selama periode tertentu, dari transaksi dan kejadian lain, serta dari sumber non-pemilik. Ini ttermasuk semua perubahan dalam ekuitas selama periode tertentu, kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi pada pemilik.

7.    Pendapatan
Aliran dana masuk, pertambahan aktiva perusahaan, atau pengakuan kewajiban (atau kombinasi keduanya), selama periode tertentu yang berasal dari penjualan barang diproduksi, pelaksanaan jasa atau aktivitas lain yang terjadi dalam perusahaan atau operasi bisnis utama.

8.    Beban

Aliran dana keluar, penggunaan aktiva atau pelunasan utang (atau kombinasi keduanya) selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang diproduksi, pelaksanaan jasa, atau aktivitas lain dalam perusahaan yang merupakan bisnis utama.

9.    Laba

Penambahan ekuitas atau aktiva bersih dari semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan kejadian dalam perusahaan pada satu periode, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.

10.    Rugi

Penurunan ekuitas atau aktiva bersih dari semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan kejadian dalam perusahaan dalam satu periode, kecuali yan berasal dari beban atau distribusi pemilik.

C.    ASUMSI DASAR DALAM AKUNTANSI

1. Asumsi Dasar

a.    Entitas ekonomi

Sebuah transaksi akuntansi yang terjadi dalam persahaan harus dipisahkan antara milik perusahaan atau milik pemilik.

b.    Going concern

Perusahaan haruslah memiliki umur panjang  untuk mencapai tujuan dan memenuhi komitmen. De[resiasi dan amortisasi (penyusutan) hanya dapat dilakukan perhitungannya jika prusahaan memiliki umur yang panjang.

c.    Unit moneter
Uang adalah perwakilan paling umum untuk menggambarkan aktivitas ekonomi. Selain itu, dari satuan uang dapat dilakukan pengukuran dan penganalisisan atas laporan keuangan.

d.    Periodisitas

Laporan keuangan yang dihasilkan harus dibatasi oleh waktu sebab tanpa adanya pembatasan sebuah laporan keuangan tidak dapat dilakukan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan antarperusahaan atau intraperusahaan.

2. Prinsip Dasar Akuntansi

Ada 4 prinsip dasar akuntansi, sebagai berikut :

a.    Pengukuran
Pengukuran yang umum dipergunakan dalam akuntansi adalah biaya historis (historical cost) dan fair value.

1.    Historical cost

Perusahaan melaporkan nilai aset dan lewajibannya berdasarkan nilai akuisisi atau biaya historis. Hal ini dilakukan untuk memenuhi karakteristik reliabel.

2.    Fair value

Adalah nilai sejumlah uang yang akan diterima dari penjualan aset atau transfer kewajiban yang didasarkan pada nilai pasar yang ada (masa kini) dan nilai pengukuran (nilai buku).

b.    Pengakuan pendapatan

Pendapatan diakui saat terealisasi atau terjadi dan dihasilkan (pendapatan diterima secara tunai).

c.    Pengakuan beban
Beban diakui saat pendapatan telah diterima atau dengan kata lain beban mengikuti pendapatan.

d.    Full disclosure

Laporan keuangan disajikan untuk memberikan putusan atas investasi seseorang atau kebutuhan pihak-pihak terkait sehingga laporan keuangan perlu menyampaikan informasi yan lengkap serta mampu mewadahi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan.

D.    KETERBATASAN

Sebuah laporan keuangan memiliki keterbatasan, yaitu :

1.    Hubungan Antar Biaya dan Manfaat

Banyak yang berpikir bahwa laporan keuangan yang disajikan adalah gratis. Padahal, kenyataannya untuk menyediakan sebuah laporan keuangan yang memenuhi syarat diperlukan kerja yang panjang dan tentunya menggunakan tenaga ahli, yaitu akuntan.

2.    Materialitas
Materialitas menjadi fokus dari suatu laporan keuangan. Semua elemen dasar laporan keuangan harus tersampaikan dalam laporan keuangan, tapi tidak semua memiliki nilai material.

3.    Praktik dalam Industri
Praktik dalam industri atau pada kenyataannya tidak selalu dapat dilakukan standarisasi seperti pada teori yang ada. Untuk itulah, tetap dilakukan standarisasi laporan keuangan dengan diberikan penjelasan seperlunya. Perkembangan industri juga akan sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan.

4.    Konservatisme

Diperlukan sikap sangat hati-hati dalam mempersiapkan laporan keuangan. Sebagai contoh saat memiliki utang, lebih baik menilai aset bersih lebih rendah daripada terlalu tinggi.


Nah demikian rangkuman mengenai “RANGKUMAN BAB II KERANGKA KERJA DALAM AKUNTANSI” ..terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat .. Wallahu a'lam.. 

BACA JUGA  :  RANGKUMAN BAB I PENGERTIAN AKUNTANSI

Sumber bacaan , (Jum'at, 10 Januari 2020): 

“BUKU SAKU AKUNTANSI EDISI PALING LENGKAP “ Oleh Penulis Ajeng Wind, S.E , Penerbit : Laskar Aksara . Hal : 9-20.

sumber gambar :

codecondo.com

http://1.bp.blogspot.com (piramida)

No comments :

Post a Comment