Hari ini saya mau berbagi sedikit pengetahuan yang saya dapatkan.
Menurutku ini bagus sekali untuk kita ketahui bersama terutama bagi kita seorang ibu atau ayah.
Btw info ini saya dapat dari salah satu akun IG.
Ohiya yang mau follow beliau silahkan ya, nama akunnya rizaputranto.
Lanjut ke topik yuk.
Nah, Tahukah kita bahwa ibu yang mengandung, namun DNA ayahlah yang membuat "jembatan" plasenta ibu dan anak ?
Jujurly sih, disini saya baru tahu loh bahwa ternyata DNA ayahlah yang membantu janin bangun plasenta anak ke ibu.
Bisa di katakan seperti ini :
"Seorang ayah adalah penyambung hidup keluarganya."
Kita lihat penjabarannya secara biologi yuk.
Jadi, setelah terjadi pembuahan sel sperma ayah dan sel telur ibu, janin membawa DNA masing-masing 1 dari ayah dan 1 dari ibu.
Janin akan membentuk plasenta (ari-ari) mulai minggu ke- 4 hingga minggu ke-12 yang menghubungkan nutrisi dan koneksi biologis ibu dan anak.
Nah, dalam Studi PNAS 2013 dan PLOS Biology 2018 menjelaskan detail tentang ini.
Perkembangan plasenta janin hanya dikendalikan DNA dari ayah bukan ibu.
Namun, ketika plasenta sudah terbentuk, DNA dari ibu ikut berperan memastikan koneksi nutrisi antara plasenta dan pembuluh darah serta tubuh ibu terjalin baik.
Jadi, mari kita simpulkan bersama bahwa ibu memang yang mengandung namun, DNA ayahlah yang menjadi "jembatan" plasenta ibu dan anak.
Beberapa nitizen pun memberi respon dan mengomentari seperti ini :
"Ternyata ayah sudah bertanggungjawab sejak kita dalam kandungan".
Peran ayah sangat penting hingga sang anak dewasa terutama dalam support nurture dan juga memastikan hajat hidup keluarga.
"Rupanya ini makna nasab dalam islam, ayah menjadi sang penentu".
Untuk lebih rinci karena saking penasarannya hehehe saya mencari beberapa sumber lain lagi yang membahas ini.
Yuk, kita lihat penjabarannya.
Apa hubungan plasenta ibu dengan DNA ayah untuk bayi ?
Plasenta merupakan organ yang menghubungkan ibu dan janin selama kehamilan. Meskipun plasenta berasal dari sel-sel ibu, namun plasenta juga mengandung DNA dari ayah.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
Faktor Genetik
1. Kontribusi genetik: Ayah berkontribusi 50% DNA pada janin melalui sperma. DNA ini kemudian terintegrasi ke dalam sel-sel janin dan plasenta.
2. Kromosom: Plasenta mengandung kromosom dari ayah, yang membantu menentukan sifat-sifat genetik bayi.
Peran Plasenta
1. Pertukaran nutrisi dan oksigen: Plasenta mengatur pertukaran nutrisi, oksigen, dan produk limbah antara ibu dan janin.
2. Pengaturan hormon: Plasenta menghasilkan hormon yang mendukung kehamilan, seperti human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen.
3. Pengembangan janin: Plasenta memainkan peran penting dalam pengembangan janin dengan menyediakan nutrisi dan oksigen.
Hubungan DNA Ayah dengan Plasenta
1. Pengaruh genetik: DNA ayah mempengaruhi perkembangan plasenta dan janin.
2. Kesesuaian plasenta: Plasenta yang sehat membantu memastikan kesesuaian antara ibu dan janin.
3. Pengembangan kekebalan: Plasenta membantu mengembangkan sistem kekebalan janin dengan memperkenalkan antigen dari ayah.
Proses Pembentukan Plasenta
1. Implantasi: Sperma bertemu dengan sel telur dan membentuk zigot.
2. Pembelahan sel: Zigot membelah menjadi blastosit yang kemudian membentuk plasenta dan janin.
3. Pembentukan plasenta: Plasenta terbentuk dari lapisan trofoblas yang mengelilingi blastosit.
Nah, sekarang bertambah lagi nih pengetahuan baru kita.
Sumber info bacaan pertama:
1. IG rizaputranto
2. Wang, Xu, et al. "Paternally expressed genes predominae in the pacenta." Proceedings of the National Academy of Scienses 110.26 (2013): 10705-10710.
3. Creeth, Hugo DJ, et al. "Maternal care boosted by paternal imprinting in mammals." PLoS biology 16.7 (2018): e2006599
Sumber bacaan kedua :
1. American Pregnancy Association
2. Mayo Clinic
3. National Institute of Child Health and Human Development (NICHD)
4. Journal of Reproductive Immunology
No comments :
Post a Comment