Banyak orang tidak asing mendengar tentang Mindfulness namun, apakah kamu tahu arti sesungguhnya apa itu Mindfulness? atau bahkan mungkin sebagian orang pernah mencoba mempraktekkannya?
Ilustrasi mindfulness (pixabay.com) |
Kali ini kita akan membahas tentang Mindfulness di dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana sih Mindfulness ini?
Mindfulness adalah praktik kesadaran penuh akan saat ini dengan penerimaan dan tanpa penilaian. Meningkatkan kesadaran diri, empati, dan regulasi emosi. Mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.
“Kesadaran yang muncul dari memperhatikan, dengan sengaja, pada saat ini dan tanpa menghakimi” – Jon Kabat-Zinn.
“Mindfulness adalah kemampuan dasar manusia untuk hadir sepenuhnya, sadar di mana kita berada dan apa yang kita lakukan, dan tidak terlalu reaktif atau kewalahan oleh apa yang terjadi di sekitar kita” (“What Is Mindfulness?,” 2014).
Disini saya akan membahas secara khusus untuk mindfulness orang tua dan anak.
Yuks, untuk orang tua kita bisa melakukannya melalui beberapa teknik ini.
Teknik Mindfulness untuk Orang Tua
1. Meditasi: 10-15 menit sehari, fokus pada napas.
2. Pernapasan dalam: Mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi.
3. Kesadaran tubuh: Mengenali dan melepaskan ketegangan.
4. Berjalan kaki sadar: Menghargai lingkungan sekitar.
5. Makan sadar: Menikmati rasa dan tekstur makanan.
Teknik Mindfulness untuk Anak
1. Permainan napas: Menghitung napas dengan mainan.
2. Meditasi singkat: 5-10 menit, dengan cerita atau gambar.
3. Kesadaran tubuh: Mengenali dan menggerakkan anggota tubuh.
4. Berjalan kaki sadar: Mengamati lingkungan dengan kesadaran.
5. Mewarnai: Mengembangkan kesabaran dan kreativitas.
Aktivitas Mindfulness Bersama
1. Bermeditasi bersama: Meningkatkan kesadaran dan kebersamaan.
2. Berjalan kaki bersama: Menghargai alam dan kebersamaan.
3. Makan bersama: Menikmati makanan dan percakapan.
4. Bermain permainan sadar: Mengembangkan kesabaran dan kerja sama.
5. Mengamati alam: Menghargai keindahan alam.
Tips Implementasi
1. Mulai dengan sesi singkat (5-10 menit).
2. Jadikan mindfulness sebagai rutinitas harian.
3. Gunakan bahasa yang sederhana dan menyenangkan untuk anak.
4. Jangan memaksakan anak untuk melakukan mindfulness.
5. Berikan contoh dan dukungan.
BACA JUGA : Ketika Seorang Ibu Kehilangan Dirinya Apa yang Terjadi ?
Mengelola mindfulness sangat penting bagi orang tua dan anak karena memberikan berbagai manfaat:
Manfaat bagi Orang Tua
1. Mengurangi stres dan kecemasan.
2. Meningkatkan kesadaran diri dan pengendalian emosi.
3. Membangun hubungan yang lebih baik dengan anak.
4. Meningkatkan kualitas tidur.
5. Mengurangi gejala depresi dan kelelahan.
6. Meningkatkan produktivitas dan fokus.
7. Membantu mengelola tekanan hidup.
Manfaat bagi Anak
1. Mengembangkan kesadaran diri dan pengendalian emosi.
2. Meningkatkan konsentrasi dan perhatian.
3. Mengurangi stres dan kecemasan.
4. Membangun kepercayaan diri.
5. Meningkatkan kemampuan sosial dan empati.
6. Mengurangi perilaku agresif.
7. Membantu mengelola perubahan emosi.
Manfaat Bersama
1. Meningkatkan komunikasi dan hubungan keluarga.
2. Membangun keharmonisan rumah tangga.
3. Mengurangi konflik.
4. Meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap diri sendiri.
5. Membantu mengembangkan nilai-nilai positif.
Cara Mengelola Mindfulness Bersama
1. Bermeditasi bersama.
2. Melakukan yoga atau tai chi.
3. Berjalan kaki sadar.
4. Makan bersama dengan kesadaran.
5. Bermain permainan yang membutuhkan konsentrasi.
6. Menghabiskan waktu bersama di alam.
7. Membaca buku bersama.
Tips untuk Memulai
1. Mulai dengan sesi singkat (5-10 menit).
2. Jadikan mindfulness sebagai rutinitas harian.
3. Cari panduan atau instruktur.
4. Bersabar dan konsisten.
5. Buat lingkungan yang nyaman dan tenang.
Tentu saja, mengelola mindfulness tidak semudah yang kita bayangkan yah. Seringkali kita akan menemukan kendala-kendala.
Lantas, kendala apa saja yang biasanya membuat kita sulit untuk mengelola mindfulness ?
Ilustrasi mindfulness (pixabay.com) |
Berikut beberapa kendala umum yang membuat seseorang sulit mengelola mindfulness:
Kendala Internal
1. Kesulitan memfokuskan pikiran.
2. Ketergantungan pada pikiran negatif.
3. Emosi yang tidak stabil.
4. Kurangnya motivasi.
5. Kesulitan melepaskan kebiasaan lama.
6. Rasa tidak percaya diri.
7. Trauma atau pengalaman buruk.
Kendala Eksternal
1. Kehidupan yang sibuk dan tidak terstruktur.
2. Gangguan dari lingkungan (suara, kebisingan).
3. Tekanan sosial dan pekerjaan.
4. Kurangnya dukungan dari keluarga/teman.
5. Akses terbatas ke sumber daya mindfulness.
6. Ketergantungan pada teknologi.
7. Perubahan lingkungan yang tidak stabil.
Kendala Psikologis
1. Depresi.
2. Kecemasan.
3. Stres kronis.
4. Gangguan bipolar.
5. Gangguan kepribadian.
6. Fobia.
7. Trauma psikologis.
Kendala Praktis
1. Kurangnya waktu.
2. Kesulitan memulai.
3. Tidak memiliki panduan.
4. Kesulitan mempertahankan konsistensi.
5. Tidak memiliki ruang yang tenang.
6. Ketergantungan pada aplikasi.
7. Kurangnya pengetahuan tentang mindfulness.
Cara Mengatasi Kendala
1. Mulai dengan langkah kecil.
2. Cari panduan atau instruktur.
3. Buat jadwal mindfulness.
4. Berlatih secara konsisten.
5. Berbagi pengalaman dengan orang lain.
6. Menerima dukungan sosial.
7. Mengembangkan kesabaran dan empati.
Dengan mempraktekkan mindfulness ini dapat dilatih dimana saja dan kapan saja misalnya dalam hal sederhana lainnya seperti:
• Setelah bangun tidur untuk menghindari langsung mengecek handphone,
• Ketika makan membayangkan rasa visualisasi kenikmatan makanan tersebut,
• Hingga akan istirahat pun kita bisa coba untuk memperhatikan dan seirama nafas ketika akan tertidur.
Jika Anda mengalami kesulitan mengelola mindfulness, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.
Kesimpulan:
Mindfulness merupakan proses merasa sadar di masa sekarang dengan cara menjadikan saling terhubung antara jiwa, hati dan pikiran. Tidak berpikir masa depan ataupun masa lalu. Tapi berpikir saat ini yang dijalani.
Sumber:
1. American Psychological Association (APA).
2. Mindfulness Institute.
3. Kementerian Kesehatan RI.
4. National Institute of Mental Health (NIMH).
5. "Mindfulness: A Practical Guide" oleh Mark Williams dan Danny Penman.
6. "The Mindful Parent" oleh Cassandra Vieten.
7. Aplikasi mindfulness seperti Headspace dan Calm.
8. Gramedia.com
Buku untuk Anak
1. "Sitting Still Like a Frog" oleh Eline Snel.
2. "Mindfulness for Children" oleh Mark Williams.
3. "The Mindful Child" oleh Susan Greenland.
Semoga materi ini membantu kita untuk bisa memahami dan menerapkan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari!
Wallahu a'lam..
No comments :
Post a Comment