Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Thursday 25 May 2017

NASEHAT UNTUK KITA "TIGA SISI NAFSU"

No comments
Assalamu'alaikum.. sahabat sekalian pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan bacaan yang semoga bermanfaat bagi kalian semua, karena hobby saya yg suka membaca buku-buku motivasi dan juga tentu ngeblog, maka saya berinisiatif untuk membaginya, semoga bermanfaat.. :)

"TIGA SISI NAFSU"


Nafsu,  sesuatu yang ada dalam diri, tapi sulit dimengerti dengan pasti. Nafsu dalam diri manusia memiliki tiga sisi yakni : nafsu ammarah, nafsu lawwamah dan nafsu muthmainnah. Di satu sisi ia memiliki cela, namun di sisi lain ia menjadi terpuji. Tercela dan terpuji nafsu ini dicerminkan pada akhlak manusia dalam kesehariannya. Kebaikan yang disebar adalah dorongan sang nafsu muthmainnah, sedang keburukan yang diperhatikan adalah dorongan nafsu lawwamah dan nafsu ammarah.

Nafsu ammarah  membawa manusia pada kesengsaraan, meski di awal ia memberi kenikmatan. Tipu daya nafsu ammarah  ini mneyamanakan pada sebab, namun menyengsarakan pada akibat. sebagaimana orang bijak banyak bertutur, salah satu pada mulanya terasa nikmay, namun di akhir ia membawa pada laknat.

Nafsu muthmainnah  membawa manusia pada jalan menuju rida-Nya. Ia tak dirasa nikmat di awal mula dilakukan, namun di akhir ia membawa pada kenikmatan yang abadi. Tak semua orang senang dengan nafsu ini, karena diperbanyaknya ilusi oleh para setan yang menjadikannya tmapak berat. Namun, ketika hati telah terkait pada-Nya., segala tipu daya tidaklah akan mengubah pendirian yang di dorong pada nafsu muthmainnah ini.

Nafsu Lawwamah ialah nafsu yang terletak  di anatar keduanya. Terkadang ia condong pada berbuat baik, namun di lain kesempatan ia condong pada perbuatan buruk. Ia tak menyenangi keburukan, meski terkadang ia masih mengerjakan. Tetapi terkadang ia tak sennag dengan kebaikan, meski ia punya kecenderungan padanya. Nafsu ini perlu di didik agar mampu menempuh pembersihan jiwa sampai menuju pada nafsu muthmainnah.

Ketiga sisi nafsu ini terdapat dalam diri manusia. saling bertarung dalam gejolak antara akal dan hawa. Akal yang jernih membawa pada nikmatnya dorongan nafsu muthmainnah sedangkan hawa yang tak terkendali menjerumuskan pada jurang kesesatan.
Sudah sepatutnya kita bercermin diri, disisi manakah diri ini merasa nyaman. Jika nyaman pada nafsu muthmainnah , menetap dan berharaplah pada rida-Nya. Namun, jika ternyata kenyamanan nafsu lawwamah menghadapi, apalagi bila terjebak dalam nafsu ammarah , berjuanglah untuk meninggalkannya.

Tak terbilang kebaikan yang diteri nafsu muthmainnah, Kebaikan ini memancar dari cahaya-Nya. Sekiranya kita telah menjadi nafsu muthmainnah , berbahagialah. Nafsu muthmainnah  inilah yang akan dipanggul dengan keridaan dari-Nya. Allah memanggil dengan penuh kasih sayang, dan mempersilahkan memasuki golongan hamba-Nya. Hingga pada akhirnya, kita akan meniti tengga menuju surga yang dinaungi keridaan-Nya.

"Wahai nafsu muthmainnah (jiwa-jiwa yang tenang) kembalilah lepada Rabbmu dengan rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. Al-Fajr: 27-30)


Kesimpulan :

 "NAFSU ITU UNTUK DIKENDALIKAN, AGAR DAPAT MENJADI NAFSU MUTHMAINNAH, BUKAN MENJADI NAFSU LAWWAMAH". :)

Semoga bacaan diatas bermanfaat bagi kalian semua, tetaplah semangat dan berharap hanya kepada-Nya, meminta hidayah-Nya agar kita selalu dalam lindungan dan Kasih sayang-Nya.. 


Sumber bacaan : buku "Nasehat Untuk Kita" Oleh : Farhan Abdul Majid, halaman 1-3

No comments :

Post a Comment