Berhati-hatilah dengan pola pikir atau mindsetmu karena semua berawal dari sana dan itulah yang akan mempengaruhi keseluruhan hidupmu.
Hati-hati dengan POLA PIKIRmu itu akan jadi UCAPANmu
Hati-hati dengan UCAPANmu itu akan jadi TINDAKANmu
Hati-hati dengan TINDAKANmu itu akan jadi KEBIASAANmu
Hati-hati dengan KEBIASAANmu itu akan jadi KARAKTERmu
Hati-hati dengan KARAKTERmu itu akan jadi MASA DEPANmu
Akan banyak yang bertanya-tanya mana mungkin pola pikir akan menjadi ucapan? de el el..
Yah,... memang benar, coba deh kalian iseng-iseng atau langsung aja tanya ke psikolog tentang hal ini..
Nah... sedikit cerita tentang topik kita hari ini, saya mengalaminya sendiri, meski banyak buku-buku yang telah saya baca, mendengarkan dan belajar dari pengalaman orang-orang yang belum dan sudah saya temui, tapi masih tetap saja belum bisa mengajarkan diri karena belum merasakannya secara langsung..
Saya cenderung berbicara seenaknya saja sesuai apa yang ada dipikiran dan gampang menarik kesimpulan sendiri tanpa peduli kondisi dan situasi..
Mengenai apa yang saya pikirkan itu berasal dari apa yang belum saya alami, walaupun ada yang langsung saya alami namun, tidak bisa membuat diir sendiri memahami..
Beberapa orang telah menasehati saya untuk lebih berhati-hati ketika berbicara meskipun wawasan saya dipandang luas namun tetap saja ucapan harus ditimbang-timbang sebelum dikeluarkan..
Berikut nasehat dari mereka yang menyayangi ku :
1. pemikiranmu luas tapi tidak semua orang akan menerima apa yang kamu pikirkan dan ucapkan..
2. Tidak semua mereka yang bercerita kepadamu membutuhkan nasehat atau masukanmu, maka cukup dengarkan tanpa berkomentar panjang lebar..
3. Jangan terlalu cerewet, meski memang cerewet bagus namun, harus batasi dirimu apalagi kepada orang yang baru saja kau kenal karena mereka akan tersinggung meskipun niatmu baik..
4. lihat, perhatikan dan pahami kondisi dan situasi jangan langsung berkomentar begini begitu saja, apalagi membahas diirimu maka apa yang perlu dan apa yang tidak harus kau ceritakan.
5. Pahami, sadari tentang dirimu sendiri, kemudian orang lain, coba biasakan untuk tidak memaksakan apa yang kamu inginkan dan butuhkan.
Sobat.. hal ini benar-benar terjadi pada diri saya meskipun maksud atau niatku baik namun saya bertengkar karena tindakan dan ucapanku yang yang telah menyakitinya..
Maka, dari apa yang saya alami sendiri saya tidak bisa menyalahkan orang lain, saya harus menerima akibat kesalahan saya sendiri.. adapun kesalahan saya sendiri karena :
1. tidak konsisten terhadap tindakan apalagi ucapan,
1. tidak konsisten terhadap tindakan apalagi ucapan,
2. Perasaan tiba-tiba berubah dan langsung di bicarakan tanpa melihat kondisi dan situasi,
3. terlalu khawatir dengan apa yang belum tentu terjadi, serta cenderung ragu-ragu,
4. ucapan tidak mengikuti tindakan (banyak we jangan tapi diri sendiri yang langgar), meskipun pendapat saya atau ucapan dinilai baik.
5. keras kepala alias ingin menang sendiri .
Dari amarah seseorang yang saya sayangi, saya dapat menyadari buruknya diri ini, ia menunjukkan kesalahan saya sendiri selama ini.. meskipun ia sekarang sedang kecewa dan marah akibat perbuatan dan perkataan saya .
Meminta maaf jalan tuk mengakui kesalahanku sendiri, berharap yang terbaik semoga ia memaafkan saya, semoga Allah mengganti amarah dan rasa kecewanya itu menjadi rasa rindu dan sayangnya kepada saya, jauh dekat dirinya akan kembali kepada saya Aamiin
sungguh betapa tak dewasanya diri ini, masih kekanak-kekanakan..
saya putukan untuk merenung dan mengubah apa yang harus saya ubah agar kejadian ini tidak terjadi lagi,,
yuks.. mulai sekarang perbaiki diri sendiri dengan meminta nasehat dari orang-orang yang sudah lama mengenal kita, dan menulisnya menjadi jurnal untuk mengoreksi diri kita setiap hari..
Semoga hari esok jauh lebih baik dari hari ini... Bismillah.. semangat.. :) :D
Wallahu a'lam...
Sumber : pengalaman diri (inspirasi IG @womenpreneur)
Sumber gambar : IG birgittetheresa
sangat memotivasi
ReplyDelete