Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Sunday 21 July 2019

CONTOH TUGAS TENTANG IMPLEMENTASI ILMU KOMUNIKASI DALAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

No comments
Sejak awal kehidupannya setiap manusia tidak dapat berdiri sendiri. Manusia yang satu selalu membutuhkan manusia yang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Dari hubungan yang saling membutuhkan manusia mempunyai lambang-lambang pesan untuk mempertukarkan informasi di antara sesama inilah yang kemudian merupakan akar terciptanya kajian ilmu komunikasi.

Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communico yang artinya membagi dalam arti membagi gagasan, ide atau fikiran; communication dalam bahasa inggris, communicate dari kata Bahasa Belanda. Menurut Beamer dan Varner (2008) dalam bukunya intercultural communication menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pendapat, pikiran, perasaan kepada orang lain yang di pengaruhi oleh lingkungan social dan budayanya.

Dalam aspek komunikasi antar pribadi,Klinger mengatakan manusia tergantung terhadap manusia lain karena orang lain juga berusaha mempengaruhi melalui pengertian yang diberikan, informasi yang dibagi, dan semangat yang disumbangkan. Semuanya membentuk pengetahuan, menguatkan perasaan, dan meneguhkan perilaku manusia. Hubungan ketergantungan antar pribadi ini juga berlaku pada hubungan antar negara, dan upaya untuk mempengaruhi tersebut dikenal dengan istilah ‘negosiasi’bagi para diplomat dalam studi Hubungan Internasional. 

Bagi sebuah negara, diplomasi dan negosiasi menjadi salah satu alat untuk melakukan komunikasi dengan aktor lain, khususnya dalam hubungan internasional. Dalam hal ini, yang melakukan diplomasi adalah seorang perwakilan negara yang disebut diplomat. Kesalahan dalam menilai kekuatan atau kelemahan, tujuan aspirasi bangsa lain, dan  sebagainya, bisa membawa kepada kesalahan yang besar dalam membentuk kerangka politik luar negeri suatu bangsa (Roy, 1995: 32). Maka dari itu, seorang diplomat atau negosiator dituntut untuk dapat melakukan proses diplomasi dan negosiasi dengan sikap dan sifat yang sudah seharusnya dimiliki oleh seorang perwakilan negara.

Perlu diketahui bahwa dalam komunikasi ada dua aspek bahasa yang digunakan yakni bahasa verbal dan bahasa non-verbal, kedua aspek ini juga sangat penting diperhatikan saat kita melakukan negoisasi ataupun saat kita menyampaikan suatu gagasan atau pendapat terkait suatu masalah. Keduanya, bahasa verbal dannon verbal, memiliki sifat holistik, bahwa masing-masingtidakdapat saling dipisahkan. 
Dalam banyak tindakan komunikasi, bahasa nonver balmen jadi komplemen atau pelengkap bahasa verbal. Namun lambang-lambang nonverbal juga dapat berfungsi kontra diktif, pengulangan bahkan pengganti ungkapan-ungkapan verbal. Ketika kita mengucapkan terimakasih (bahasa verbal) ,kita melengapinya dengan tersenyum(bahasa non verbal), kitas etuju dengan pesan yang disampaikan seseorang dengan anggukan kepala (bahasanon verbal).

Komunikasi verbal sering dinilaikurang universal dibanding dengan komunikasi non verbal, sebab bila kita pergi keluar negeri misalnya dan kita tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Negara tersebut, kita bisa menggunakan isyarat-isyarat non verbal dengan orang asing yang kita ajak berkomunikasi. Secara khusus kajian atas bahasa komunikasi non-verbal ini terdapat dalam pokok kajian psikologi komunikasi. Psikologi komunikasi bertujuan untuk memahami tanda-tanda komunikasi yang efektif. 

Dalam berbagai bentuk kontekstualnya, komunikasi merupakan peristiwa psikologi dalam diri masing-masing peserta komunikasi, seperti yang terungkap dalam berbagai teori  seperti teroi simbolis atau yang lainnya. Dengan kata lain, psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikan, psikologi menganalisis karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prilaku komunikasinya. Sedangkan pada diri komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya, apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak.
SUMBER GAMBAR : Pixabay

SUMBER REFERENSI

Zulkarnain. 2015. Dalam Jurnal : “Psikologi dan Komunikasi Massa”. Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015.

Prof. DR. Nina w. Syam, M.S. “Psikologi sebagai akar ilmu komunikasi”. 2011, Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

R. Pertiwi. “Macam-Macam Negoisasi”. www.academia.edu.

Marissah Thamrin. “Komunikasi Verbal dan Non-verbal”. 2013. www.academia.edu .

Dr. Nikmah Hadiati Salisah, SIP, M.Si. “E-Book IAIN Sunan Ampel Surabaya: Psikologi Komunikasi”. www.digilib.uinsby.ac.id


TUGAS DARI MAHASISWI UNHAS :

NUR FADILLAH (DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL)
TUGAS INI DIKIRIM KE BLOG INI UNTUK DIMANFAATKAN SEBAGAI CONTOH ATAU MEMBANTU SOBAT-SOBAT YANG MEMBUTUHKAN..

Wallahu a'lam..  

No comments :

Post a Comment