Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Sunday 13 October 2019

CONTOH TUGAS SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN

No comments
Hello,, sobat kali ini saya akan berbagi contoh power point namun ini bukan dalam bentuk power poin nanti kalian bisa memindahkan ke power point sesuai dengan keinginan kalian yah..

Semoga contoh tugas ini bisa menjadi referensi buat kalian, silahkan di icip.. salam sukses.


ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA, TINGKAT INFLASI DAN JUMLAH UANG YANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)
(Studi kasus pada IHSG di BEI selama periode 2004-2016)

Oleh :
AVISA AMIDA PRATIWI
(NIM dirahasiakan)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016


BAB 1:    PENDAHULUAN

FENOMENA :
Indeks Harga Saham Gabungan  (IHSG) yang bergerak secara fluktuatif  yang dipengaruhi oleh faktor-faktor makro ekonomi.


DASAR TEORI :
Teori Makro Ekonomi
Dornbusch (2006) dan M.Samsul (2008)


Research Gap

Masalah Pokok
Apakah Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar Amerika, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang yang Beredar (M2) berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


Tujuan
Menguji dan Menjelaskan pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar Amerika, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang yang Beredar (M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).



RESEARCH GAP

3 peneliti yang menyatakan Tingkat Suku Bunga SBI berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG yaitu Joven Sugianto (2013), Yenita Maurina; R. Rustam Hidayat; dan Sri Sulasmiyati (2015), dan Tri Susilo Anggoro (2011)

Penelitian yang dilakukan Joven Sugiarto Liauw (2013), Renny Wijaya (2013), Tri Susilo Anggoro (2011) menyatakan Nilai Kurs Dollar Amerika berpengruh negatif signifikan terhadap IHSG.

Joven Sugianto (2013) mengatakan tingkat inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG

Renny Wijaya (2013) mengatakan Jumlah uang yang beredar (M2) berpengaruh tidak signifikan terhadap IHSG, Aditya Novianto (2011) dan Steven Sugiarto Lawrence (2013) mengatakan Jumlah uang yang beredar (M2) berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah variabel tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang negatif terhadap variabel dependen IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2016.

2. Apakah variabel nilai tukar (kurs) dolar Amerika mempunyai pengaruh yang negatif terhadap variabel dependen IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2016.

3. Apakah variabel inflasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel dependen IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2016.

4. Apakah variabel jumlah uang beredar (M2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel dependen IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2004-2016.


TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menjelaskan secara empiris :

1. Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat suku bunga SBI terhadap variabel IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2004 – Agustus 2016.

2.Untuk menganalisis pengaruh variabel nilai tukar (kurs) dolar Amerika terhadap variabel IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2004 – Agustus 2016.

3. Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat inflasi inflasi terhadap variable IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2004 – Agustus 2014.

4.Untuk menganalisis pengaruh variabel Jumlah uang yang beredar (M2)  terhadap variable IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2004 – Agustus 2016.


MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Teoritis


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.

Manfaat Praktis

Sebagai upaya untuk mendapatkan pengalaman yang berharga dalam menulis karya ilmiah dan memperdalam pengetahuan terutama di bidang pasar modal.

Faktor-faktor ekonomi makro juga berpotensi mempengaruhi kinerja bursa saham, jadi tidak hanya faktor-faktor internal bursa itu sendiri saja.

Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan dasar dan juga bisa dikembangkan secara luas lagi dengan mengambil faktor-faktor ekonomi yang lain, selain nilai tukar (kurs) dolar Amerika terhadap rupiah, tingkat suku bunga SBI, inflasi, dan jumlah uang beredar (M2).

Investor maupun calon investor dapat memperoleh informasi sebelum melakukan kegiatan investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI),

 Dapat memberikan gambaran tentang keadaan saham perusahaan public terutama pengaruh Tingkat suku bunga SBI, Nilai kurs dollar Amerika, Tingkat inflasi dan Jumlah uang yang beredar (M2) terhadap IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sehingga dapat menentukan dan menerapkan strategi perdagangan di pasar modal.

 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan pihak pihak lainnya yang terkait dalam mengambil kebijakan yang akan ditempuh sehubungan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI).


RUANG LINGKUP PENELITIAN

Batasan penelitian masalah :


Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar Amerika, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang yang Beredar (M2) sebagai variable independen yang dipakai sebagai ukuran dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) . 

Indeks Harga Saham Gabungan sebagai variable dependen  sebagai ukuran suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kerja saham yang tercatat di suatu bursa efek.
BAB 2:    TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Teori



1. Tingkat Suku Bunga SBI
2. Nilai Kurs Dollar Amerika
3.Tingkat Inflasi
4.Jumlah Uang yang Beredar (M2)
5.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Kajian Empiris

Hipotesis (H1) = 3 peneliti yang menyatakan Tingkat Suku Bunga SBI berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG yaitu Joven Sugianto (2013), Yenita Maurina; R. Rustam Hidayat; dan Sri Sulasmiyati (2015), dan Tri Susilo Anggoro (2011).


Hipotesis (H2) = Penelitian yang dilakukan Joven Sugiarto Liauw (2013), Renny Wijaya (2013), Tri Susilo Anggoro (2011) menyatakan Nilai Kurs Dollar Amerika berpengruh negatif signifikan terhadap IHSG.

Hipotesis (H3) = Joven Sugianto (2013) mengatakan tingkat inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG

Hipotesis (H4) = Steven Sugiarto Lawrence (2013) mengatakan Jumlah uang yang beredar (M2) berpengaruh signifikan terhadap IHSG.



KERANGKA KONSEPTUAL

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Y

H1 = Tingkat suku bunga SBI

H2 = Nilai Kurs Dollar Amerika

H3 = Tingkat Inflasi

H4 - Jumlah Uang yang Beredar (M2)



HIPOTESIS PENELITIAN

Adapun hipotesis dari penelitian ini, yaitu :

H1 : Diduga Tingkat Suku Bunga SBI berpengaruh negative signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

H2 : Diduga Nilai Kurs Dollar Amerika berpengaruh negative signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

H3 : Diduga Tingkat Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

H4 : Diduga Jumlah Uang Yang Beredar (M2) berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).



DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 

menurut Anoraga dan Piji (2001: 100-104) mengatakan, secara sederhana yang disebut dengan indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks harga saham membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu, sehingga akan terlihat apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu.

 Tingkat Suku Bunga SBI
 
Pada berbagai macam transaksi baik dalam pasar modal atau pasar uang, bunga ditetapkan sebagai biaya yang harus dibayarkan oleh debitur kepada kreditur. Bunga ditetapkan dalam presentasi pendapatan selama jangka waktu tertentu. (Sukirno, 2010:103). Tingkat suku bunga timbul karena adanya permintaan dan penawaran akan uang dari masyarakat.


Nilai Kurs Dollar Amerika

Menurut Adiningsih, dkk (1998: 155), nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang

Tingkat Inflasi
negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan lain sebagainya.
 
Menurut Milton Friedman, inflasi selalu dan di manapun merupakan fenomena moneter Inflasi pada dasarnya merupakan suatu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus (Mankiw,2007).

Jumlah Uang Yang Beredar (M2)

 
Menurut Ana Ocktaviana (2007: 27), jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar dalam arti sempit (narrow money) adalah jumlah uang beredar yang terdiri atas uang kartal dan uang giral.



BAB 3:    METODE PENELITIAN

Objek Penelitian, Populasi & Sampel, Jenis & Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Uji Instrumen Penelitian (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Antokorelasi, Uji Heteroskedastisitas).

Analisis Data Regresi Linear Berganda

Hasil Uji Valid. Hasil yang diperoleh dengan tingkat signifikan 95% (ɑ = 0.05).
 bila nilai signifikan < ɑ = 0.05 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel tak bebas
 bila nilai signifikan > ɑ = 0.05 berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel tak bebas.

Nah.. demikianlah CONTOH TUGAS SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN .. alangkah baiknya digunakan dengan bijak menjadi referensi buat para sobat yah..

Ohiya, bagi para sobat yang mau tugas lamanya atau apapun bisa sobat sumbangkan agar diterbitkan di artikel contoh tugas atau makalah berikutnya.

"Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama" yuuk.. berbagi.. :)


Sumber Tugas yang dikirim ke email annisawally8@gmail.com:


AVISA AMIDA PRATIWI
(NIM dirahasiakan)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI


Wallahu a'lam..



No comments :

Post a Comment