Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Tuesday, 4 February 2020

RANGKUMAN SOSIALISASI POLITIK, BUDAYA POLITIK, DAN PARTISIPASI POLITIK

No comments

Topik rangkuman sebagai berikut : 

A.    Sosialisasi Politik

a.    Pengertian Sosialisasi Politik
b.    Tipe Sosialisasi Politik
c.    Sarana Sosialisasi Politik

B.    Budaya Politik

a.    Orientasi Politik dan Objek Politik
b.    Tipe-tipe Budaya Politik

C.    Partisipasi Politik

a.    Penyebab Partisipasi
b.    Bentuk-bentuk Partisipasi Politik

Isi dari setiap topik yaitu :

A.    SOSIALISASI POLITIK

a.    Pengertian Sosialisasi Politik

Pengertian menurut para ahli yang dirangkum oleh Sri Jutmini dan Winarto (2007- 17), adalah sebagai berikut :

1.    Richard E. Dawson
 
Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.

2.    Kennerth P. Langton
 
Sosialisasi politik dalam pengertian luas merujuk pada cara masyarakat dalam mentrasimisikan budaya politik dari generasi ke generasi.

3.    Prewitt dan Dawson
 
Sosialisasi Politik adalah proses bagaimana warga negara memperoleh pandangan-pandangan politik yang merupakan perkumpulan cara yang telah menjadi pegangan bagi kehidupan politik bangsanya.

b.    Tipe Sosialisasi Politik

Ada dua tipe sosialisasi politik yaitu langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasannya :

1.    Sosialisasi Politik Langsung

Tipe ini berlangsung dalam satu tahap saja, yaitu bahwa hal-hal yang diorientasikan dan ditransisikan adalah hal-hal yang bersifat politik saja. Sosialisasi politik langsung dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu sebagai berikut :

-    Peniruan perilaku (imitasi)
 
Proses menyerap atau mendapatkan orientasi politik dengan cara meniru orang lain. Yang ditiru bukan hanya pandangan politik, tetapi juga sikap-sikap politik, keyakinan politik, harapan mengenai politik, tingkah laku politik, serta keterampilan dalam berpolitik.

-    Sosialisasi Antisipatori 
 
Sosialisasi politik dengan cara belajar bersikap dan berperilaku seperti tokoh poltitik yang diidealkan.

-    Pendidikan Politik
 
Sosialisasi politik melalui pendidikan politik adalah upaya yang secara sadar dan msengaja serta direncanakan untuk menyampaikan, menanamkan dan memberrikan pelajaran kepada anak untuk memiliki orientasi politik tertentu. Pendidikan politik bisa dilakukan disekolah, organisasi, partai politik, media massa, diskusi politik, serta forum-forum politik.

-    Pengalaman Politik
 
Pengalaman politik adalah belajar langsung dalam kegiatan-kegiatan politik atau kegiatan-kegiatan yang sifatnya publik.terlibat langsung dalam partai politik.

2.    Sosialisasi Politik Tidak Langsung

Sosialisasi politik tidak langsung adalah warga negara pada mulanya berorientasi pada hal-hal yang bukan politik (non-politik), namun kemudian mempengaruhinya untuk memiliki orientasi politik.

Sosialisasi politik secara tidak langsung ini dapat dilakukan dengan dua cara :

-    Pengalihan Hubungan Antar Individu

Hubungan antarindividu yang pada mulanya tidak berkaitan dengan politik, namun nantinya akan terpengaruh ketika berhubungan atau brorientasi dengan kehidupan politik.

-    Magang

Magang merupakan bentuk aktivitas sebagai sarana belajar. Magang ditempat-tempat tertentu atau organisasi non-politik, nantinya akan mempengaruhi seseorang ketika brhubungan dengan politik.

c.    Sarana-sarana Sosialisasi Politik

1.    Keluarga
 
Pengaruh kehidupan keluarga baik yang berlangsung maupun yang tidak langsung yang merupakan struktur sosialisasi pertama yang dialami seseorang sangat kuat dan kekal.

2.    Sekolah
 
Orang yang terpelajar lebih sadar akan pengaruh pemerintah terhadap kehidupan mereka, lebih memperhatikan kehidupan politik, memperoleh lebih banyak informasi tentang proses-proses politikm dan lebih kompeten dalam tingkah laku politiknya.

3.    Kelompok Pergaulan

Meskipun sekolah dan keluarga merupakan sarana yang paling jelas terlibat dalam proses sosialisasi, ada juga beberapa unit sosial lain yang bisa membentuk sikap-sikap politik seseorang. Salah satunya adalah kelompok pergaulan.

Kelompok pergaulan mensosialisasikan anggota-anggotanya dengan cara mendorong dan mendesak mereka untuk menyesuaikan diri teerhadap sikap-sikap atau tingkah laku yang dianut oleh kelompok itu.

4.    Pekerjaan

Pekerjaan dan organisasi-organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk berdasar lingkungan pekerjaan tersebut, seperti serikat buruh, klub sosial dan semacamnya juga merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan yang jelas.

Individu-individu mengidentifikasikan diri dengan suatu kelompok tertentu dan menggunakan kelompok itu sebagai acuan dalam kehidupan politik.

5.    Media Massa
 
Disamping memberikan informasi tentang peristiwa-peristiwa politik, media massa juga menyampaikan langsung maupun tidak, nilai-nilai utama yang dianut oleh masyarakatnya.

6.    Kontak-kontak Langsung
 
Tidak peduli betapa positif pandangan terhadap sistem politik yang telah ditanamkan oleh keluarga atau sekolah, tetapi bila seseorang diabaikan oleh partainya, ditipu oleh polisi, kelaparan tanpa ditolong, dan dipaksa masuk wajib militer, pandangan terhadap dunia politik sangat mungkin berubah.

Partai politik, kampanye pemilihan umum, krisis-krisis politik luar negeri dan perang dan daya tanggap badan-badan pemerintah terhadap tuntutan-tuntutan individu dan kelompok-kelompok dapat mempengaruhi kesetiaan dan kesediaan mereka untuk mematuhi hukum.

B.    BUDAYA POLITIK

Kebudayaan politik termasuk kajian dari ilmu politik. Berikut pengertian menurut para ahli.

1.    Kay Lawson

Budaya politik adalah terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai poltik yang terdapat di seluruh bangsa.

2.    Alan R. Ball

Budaya politik merupakan susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu   politik.

3.    Austin Ranney

Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersamaa, sebuah orientasi terhadap  objek-objek politik.

a.    Orientasi Politik dan Objek Politik


-    Orientasi ognitif yaitu, orientasi warga negara yang sifatnya kognitif atau pengetahuan seperti, pengetahuan, wawasan, kepercayaan, dan keyakinan warga negara terhadap suatu objek politik.

-    Orientasi afektif yaitu, orientasi warga negara yang sifatnya afektif atau sikap seperti sikap-sikap, niali-nilai dan perasaan warga negara terhadap objek politik.

-    Orientasi evaluatif yaitu, orientasi warga negara yang sifatnya evaluatif atau penilaian, seperti pendapat dan penilaian warga negara terhadap suatu objek politik.

Objek politik adalah hal yang dijadikan sasaran dari orientasi politik warga negara. Objek politik yang dijadikan sasaran orientasi itu meliputi tiga hal sebagai berikut :

-    Objek politik umum atau sistem politik secara menyeluruh meliputi sejarah bangsa, simbol negara, wilayah negara, kekuasaan negara, konstitusi negara, lembaga-lembaga negara, pimpinan negara dan hal lain dalam politik yang sifatnya umum.

-    Objek politik input yaitu, lembaga atau pranata politik yang termasuk proses input dalam sistem politik. Lembaga yang termasuk dalam kategori objek politik input ini seperti partai politik, kelompok kepentingan, organisasi masyarakat, pers,dukungan dan tuntutan.

-    Objek politik output yaitu, lembaga atau pranata politik yang termasuk proses output dalam sistem politik.lembaga yang termasuk dalam kategori objek politik output ini seperti birokrasi, lembaga peradilan, kebijakan, keputusan, undang-undang dan peraturan.

b.    Tipe-tipe Budaya Politik

Menurut Gabriel Almond dan Sidney Verba dalam (Sri Jutmini dan Winarto:2007:8), mengklasifikasikan budaya politik menjadi tiga kebudayaan politik yaitu,

1.    Budaya politik parokial
 
Orientasi politik warga negara terhadap keseluruhan objek politik, baik umum, input, dan output serta pribadinya mendekati nol atau dapat dikatakan rendah.

2.    Budaya politik subjek
 
Dalam budaya ini, orientasi warga negara terhadap objek politik umum dan pbjek politik output adalah mendekati satu atau dapat dikatakan orientasinya tinggi.

3.    Budaya politik partisipan

Orientasi politik warga negara terhadap keseluruhan objek politik, baik umum, input, output, maupun pribadinya mendekati satu atau dapat dikatakan tinggi.

C.    PARTISIPASI POLITIK

Partisipasi politik adalah bentuk-bentuk keikutsertaan warga negara dalam aktivitas-aktivitas politik dalam suatu negara. Bentuk-bentuk partisipasi tersebut berupa keikutsertaan warga negara dalam proses pembuatan keputusan politik, ikut memberikan suara pada pemilihan umum.

a.    Penyebab Partisipasi
 
-    Modernisasi

Modernisasi menyebabkan industrialisasi, ubanisasi, penyebaran kepandaian baca tulis, perbaikan pendidikan, teknologi media massa, serta komersialisasi pertanian.

-    Perubahan-perubahan Kelas Sosial
 
Selama proses modernisasi dan industriaoisasi dimulai, lapangan kerja semakin terspesialisasi, lapangan kerja semakin banyak, terbentuk kelas-kelas baru dalam masyarakat dan kelas menengah semakin meluas.

-    Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern

Kaum intelektual seperti sarjana, pengarang, wartawan sering mengemukakan ide-ide kepada warga negara untuk membangkitkan tuntutan akan partisipasi massa yang lebih luas dalam pembuatan keputusan politk.

-    Konflik di antara pemimpin politik

Ketika terjadi konflik di antara pemimpin politik, maka strategi yang sering digunakan oleh para pemimpin politik adalah melibatkan kelompok-kelompok politik yang ada dan mencari dukungan rakyat.

-    Keterlibatan pemerintah yang lebih luas dalam kehidupan sosial

Meningkatnya perananan pemerintah dalam kehidupan sosial warga negara seperti ekonomi, kebudayaan, pendidikan, tentunya akan menimbulkan dampak yang lebih luas.

Perjuangan untuk menuntut hak secara berkelompok dalam bentuk seperti demonstrasi bagi masyarakat yang dirugikan akan memberikan kesempatan untuk berperan serta mempengaruhi suatu kebijakan pemerintah.

b.    Bentuk-bentuk Partisipasi Politik

Ada dua bentuk partisipasi politik yaitu :

1.    Konvensional
 
-    Pemberian suara (voting)
-    Diskusi politik
-    Kegiatan kampanye
-    Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
-    Komunikasi individual dengan pejabat politik dan administratif.

2.     Non-konvensional
 
-    Pengajuan petisi
-    Demonstrasi
-    Konfrontasi
-    Mogok
-    Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda (pengerusakan, pembakaran, bom)
-    Tindakan kekerasan politik terhadap manusia (penculikan, pembunuhan)
-    Perang gerilya, revolusi.


  Sumber bacaan buku :

Pengantar Ilmu Politik. Oleh : Mustika Rihadini,S.SOS.,M.SI. Universitas Haluoleo. Halaman : 109-134.

Sumber gambar : Freepik.com

Wallahu a'lam..

No comments :

Post a Comment