Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) secara resmi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik.
Ilustrasi antivirus (pixabay.com) |
Juru Bicara Kemenkes, drg. Widyawati, MKM, menekankan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan utama.
“Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh,” jelas Widyawati, dikutip dari situs resmi Kemenkes RI, Jumat (3/1/2025).
BACA JUGA :
Virus ini sudah merebak di China, penangananya ada beberapa cara yaitu medis dan juga herbal.
Untuk lebih memahami tentang penanganan virus ini saya sudah membuat rangkuman agar lebih jelas dan mudah di pahami.
Yuks lanjut.
Pengobatan secara medis bagaimana ?
Pengobatan Umum
1. Istirahat yang cukup.
2. Minum banyak cairan (air putih, jus buah).
3. Mengonsumsi obat batuk dan demam (paracetamol, ibuprofen).
4. Menggunakan humidifier untuk melembabkan udara.
5. Mengonsumsi makanan bergizi.
Pengobatan Spesifik
1. Antiviral (jarang digunakan, kecuali untuk pasien dengan sistem imun lemah).
2. Terapi oksigen untuk pasien dengan gejala pernapasan berat.
3. Ventilator untuk pasien dengan gagal napas.
4. Antibiotik jika terjadi infeksi bakteri sekunder.
Pengobatan Rumah Sakit
1. Pasien dengan gejala berat.
2. Pasien dengan sistem imun lemah.
3. Pasien dengan penyakit kronis.
4. Pasien anak-anak dan orang tua.
Prosedur Medis
1. Tes PCR untuk konfirmasi diagnosis.
2. Rontgen dada untuk memantau kondisi paru-paru.
3. Tes darah untuk memantau kondisi tubuh.
4. Pemeriksaan fisik rutin.
Perawatan Intensif
1. Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk pasien kritikal.
2. Ventilator dan terapi oksigen.
3. Pemantauan kondisi tubuh secara terus-menerus.
Pencegahan Kambuh
1. Vaksinasi (jika tersedia).
2. Mencuci tangan secara teratur.
3. Menggunakan masker.
4. Menghindari kontak dengan orang sakit.
5. Membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
Konsultasi Medis
1. Jika gejala memburuk.
2. Jika pasien memiliki penyakit kronis.
3. Jika pasien memiliki sistem imun lemah.
4. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas.
Tanaman Herbal
1. Jahe: Mempunyai sifat anti-inflamasi dan antivirus.
2. Kunyit: Mengandung kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antivirus.
3. Temulawak: Mempunyai sifat anti-inflamasi dan antivirus.
4. Sambiloto (Andrographis): Meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi gejala.
5. Ginkgo Biloba: Meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
6. Echinacea: Meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi gejala.
7. Licorice (Akarak MANIS): Mengandung glycyrrhizin yang memiliki sifat anti-virus.
Buah dan Sayuran
1. Buah Delima: Kaya antioksidan dan vitamin C.
2. Buah Jeruk: Kaya vitamin C yang meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Sayuran Hijau (Bayam, Brokoli): Kaya antioksidan dan vitamin.
4. Bawang Putih: Mengandung allicin yang memiliki sifat antivirus.
Minuman Herbal
1. Teh Hijau: Kaya antioksidan dan catechin.
2. Teh Kunyit: Mengandung kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi.
3. Jus Apel: Kaya antioksidan dan vitamin.
Cara Konsumsi
1. Minum sebagai teh.
2. Tambahkan ke makanan.
3. Konsumsi sebagai suplemen.
4. Gunakan sebagai obat tradisional.
Peringatan
1. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi.
2. Pastikan dosis yang tepat.
3. Hindari konsumsi berlebihan.
4. Tidak menggantikan pengobatan medis.
Berapa lama virus ini menular ?
Faktor yang Mempengaruhi Daya Tular
1. Kondisi kesehatan individu: Orang dengan sistem imun lemah lebih lama menular.
2. Gejala: Orang dengan gejala yang lebih berat lebih lama menular.
3. Pengobatan: Pengobatan yang tepat dapat mempercepat proses penyembuhan.
4. Kontak dengan orang lain: Kontak yang lebih sering dapat memperpanjang masa penularan.
Masa Penularan MPV
1. Sebelum gejala muncul: 1-3 hari sebelum gejala muncul.
2. Selama gejala: 5-7 hari setelah gejala muncul.
3. Setelah gejala hilang: 1-2 minggu setelah gejala hilang.
Masa Penularan Berdasarkan Usia
1. Anak-anak: 7-10 hari.
2. Dewasa: 5-7 hari.
3. Orang tua: 10-14 hari.
Cara Mencegah Penularan
1. Mencuci tangan secara teratur.
2. Menggunakan masker.
3. Menghindari kontak dengan orang sakit.
4. Membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
5. Vaksinasi (jika tersedia).
1. Kementerian Kesehatan RI.
2. Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
3. World Health Organization (WHO).
4. Journal of Clinical Virology.
Wallahu a'lam..
No comments :
Post a Comment