Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Saturday 3 November 2018

CONTOH BREAK EVEN POINT (BEP) PADA PERUSAHAAN PANGAN NABATI DAN HEWANI

7 comments

1.    Pengertian BEP (Break Even Point)

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan. 

Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan. Analisis break even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan.

2.    Rumus BEP (Break Even Point)

Berikut beberapa model rumus BEP yang dapat digunakan dalam analisis Break Even Point :

Rumus menghitung  break  even  point (BEP)  yang  harus  diketahui adalah jumlah total biaya tetap, biaya  variabel  per  unit  atau  total  variabel,  hasil  penjualan total atau harga jual per unit. Rumus  yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :






3.    Contoh Perhitungan BEP Usaha Pangan Nabati dan Hewani:

1. Usaha Burger


 

Burger adalah contoh makanan atau pangan yang diolah dari bahan nabati juga hewani. Karena bahan-bahan utamanya yaitu: Roti : Bahan olahan gandum (Nabati)

Tomat (Nabati)
Sayur Sawi (Nabati)
Keju : Bahan olahan susu (Hewani)
Daging Sapi yang teah dimasak (Hewani)

Bila usaha burger seperti diketahui tersebut menghasilkan keuntungan bersih rata-rata Rp2.000.000 setiap bulan. Berapa lama usaha burger tersebut akan kembali modal (BEP) bila modal investasinya sebesar Rp2.000.000 dan pemiik mengalokasikan 30% dari keuntungan bersih usahanya setiap bulan?
Bila usaha rata-rata untung bersih Rp2.000.000 jumlah yang disisihkan adalah;

Jumlah yang disisihkan (cicilan) tiap bulan = 30% x 2.000.000 = Rp600.000

BEP Usaha Burger = Total Modal Investasi

Jumlah cicilan pengembalian = 2.000.000 = 600.000

BEP = ± 4 bulan

Bila cicilan pengembalian modal rutin dilakukan dengan nilai yang sama maka modal investasi akan kembali modal pada buIan ke-4. Bila penjualan usaha masih naik turun sesuaikan dengan hasil usaha saja, bila kurang dari nilai awal yang ditetapkan ya tidak apa-apa, namanya juga usaha kadang ramai kadang sepi. Paling hanya sedikit mundur waktu untuk kembali modal dari target yang telah ditetapkan.

2. Usaha Bakso

Volume penjualan Warung Bakso Mantap pada bulam Mei 2015, diperoleh  sebagai data berikut :
 
Dalam satu bulan, Warung Bakso Mantap dapat memproduksi 23.100 butir  bakso dengan komponen 1 bakso urat + 1 bakso telur + 3 bakso biasa + mie +  bihun. Dari 23.100 butir bakso Warung Bakso Mantap dapat menjual 4.620  porsi dalam sebulan dengan harga jual Rp. 10.000 / porsi, sehingga pendapatan  yang di peroleh Warung Bakso Mantap dalam 1 bulan yakni sebesar Rp. 46.200.000.
 
Rincian :

Penjualan bakso dalam satu bulan = 23.100

5 butir bakso/porsi = 4620 porsi

Pendapatan Warung Bakso Mantap selama 1 bulan  
= 4.620 porsi x Rp. 10.000
= Rp. 46.200.000






 
 
Sumber : 


Tugas Prakarya 

Nur Fadillah
XI. IPS. 3

SMAN 1 Kendari





Wallahu a'lam...

7 comments :

  1. Gak guna.. gak usah buat artikel goblok

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih telah berkunjung meski tidak berguna.. semoga hidup kamu bisa berguna yah.. salam sukses

      Delete
    2. semangat menebar pengetahuan :)

      Delete
  2. Kak yg hasil 2.287.229437 gmna ya caranya??

    ReplyDelete
  3. ma kasih ilmunya.
    mau nanya , biaya penolong tu, apa aja ya.
    dan kenapa biaya listrik dan air itu terpisah letaknya

    ReplyDelete