1. Pengertian BEP (Break Even Point)
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan.
Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan. Analisis break even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan.
2. Rumus BEP (Break Even Point)
Berikut beberapa model rumus BEP yang dapat digunakan dalam analisis Break Even Point :
Rumus menghitung break even point (BEP) yang harus diketahui adalah jumlah total biaya tetap, biaya variabel per unit atau total variabel, hasil penjualan total atau harga jual per unit. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Usaha Burger
Burger adalah contoh makanan atau pangan yang diolah dari bahan nabati juga hewani. Karena bahan-bahan utamanya yaitu: Roti : Bahan olahan gandum (Nabati)
Tomat (Nabati)
Sayur Sawi (Nabati)
Keju : Bahan olahan susu (Hewani)
Daging Sapi yang teah dimasak (Hewani)
Bila usaha burger seperti diketahui tersebut menghasilkan keuntungan bersih rata-rata Rp2.000.000 setiap bulan. Berapa lama usaha burger tersebut akan kembali modal (BEP) bila modal investasinya sebesar Rp2.000.000 dan pemiik mengalokasikan 30% dari keuntungan bersih usahanya setiap bulan?
Bila usaha rata-rata untung bersih Rp2.000.000 jumlah yang disisihkan adalah;
Jumlah yang disisihkan (cicilan) tiap bulan = 30% x 2.000.000 = Rp600.000
BEP Usaha Burger = Total Modal Investasi
Jumlah cicilan pengembalian = 2.000.000 = 600.000
BEP = ± 4 bulan
Bila cicilan pengembalian modal rutin dilakukan dengan nilai yang sama maka modal investasi akan kembali modal pada buIan ke-4. Bila penjualan usaha masih naik turun sesuaikan dengan hasil usaha saja, bila kurang dari nilai awal yang ditetapkan ya tidak apa-apa, namanya juga usaha kadang ramai kadang sepi. Paling hanya sedikit mundur waktu untuk kembali modal dari target yang telah ditetapkan.
2. Usaha Bakso
Volume penjualan Warung Bakso Mantap pada bulam Mei 2015, diperoleh sebagai data berikut :
Dalam satu bulan, Warung Bakso Mantap dapat memproduksi 23.100 butir bakso dengan komponen 1 bakso urat + 1 bakso telur + 3 bakso biasa + mie + bihun. Dari 23.100 butir bakso Warung Bakso Mantap dapat menjual 4.620 porsi dalam sebulan dengan harga jual Rp. 10.000 / porsi, sehingga pendapatan yang di peroleh Warung Bakso Mantap dalam 1 bulan yakni sebesar Rp. 46.200.000.
Rincian :Penjualan bakso dalam satu bulan = 23.100
5 butir bakso/porsi = 4620 porsi
Pendapatan Warung Bakso Mantap selama 1 bulan
= 4.620 porsi x Rp. 10.000
= Rp. 46.200.000
Tugas Prakarya
Nur Fadillah
XI. IPS. 3
SMAN 1 Kendari
Wallahu a'lam...
Gak guna.. gak usah buat artikel goblok
ReplyDeleteterima kasih telah berkunjung meski tidak berguna.. semoga hidup kamu bisa berguna yah.. salam sukses
Deletesemangat menebar pengetahuan :)
DeleteKak yg hasil 2.287.229437 gmna ya caranya??
ReplyDeletema kasih ilmunya.
ReplyDeletemau nanya , biaya penolong tu, apa aja ya.
dan kenapa biaya listrik dan air itu terpisah letaknya
btktl apa ya ka
ReplyDeletebtktl itu apa ya
ReplyDelete