Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Saturday 26 December 2015

Seluk Beluk Tata Bahasa Jepang

No comments
Tata bahasa Jepang memiliki susunan yaitu subjek-objek-kata kerja, tidak sama seperti bahasa Indonesia yang memiliki struktur berupa subjek-kata kerja-objek. Selain itu bahasa Jepang juga tidak memiliki kata sandang tak tentu dan kata sandang tentu, dan bahasa Jepang hanya memiliki beberpa kata jamak. Dengan pengecualian  yaitu kata yang jamak disesuaikan menurut konteks dari frasa atau kalimat. Seperti contoh : kata ''Tokei'' yang berarti jam tangan atau dapat juga berarti beberapa jam tangan.

Bunyi''U'' dan bunyi ''I'' diucapkan lemah dalam penggunaan seperti contoh : ''desu'' ( yang berarti ''to be'' dalam bahasa Inggris ) dapat dilafalkan dengan ''des''. Sedangkan kata ''suki'' yang berarti suka, dapat diucapkan ''ski''. Kata '' deshita '' yang merupakan bentuk lampau dari ''desu'' ( berarti ''was'' dalam bahasa Inggris ), dapat dilafalkan ''deshta''. Ada juga kata-kata yang memiliki huruf vokal rangkap dan huruf tersebut ditantai dengan garis pada bagian atasnya. Beberapa penulis dan penerbit lebih memilih untuk menambah sebuah  huruf lagi untuk ditambah pada belakang vokal yang dilafalkan panjang sebagai penuntun pelafalan, misalnya : ''oo'' dan ''oh'', ''aa'' dan ''ii''. Dalam percakapan sehari-hari vokal rangkap sering tidak diberi penekanan yang kuat.


Sumber :Buku  bacaan Bahasa Jepang sehari-hari hal :xiv oleh Boye Lafayette De Mente

No comments :

Post a Comment