Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Tuesday, 3 April 2018

DIKIT-DIKIT MARAH, APA UNTUNGNYA?

No comments

Assalamu'alaikum.. semangat sore..

Sore-sore gini enaknya ngapain yah? buka FB? Makan? bobo? kerja? Istirahat sejenak? atau (isi sendiri.. hhiihihi)

Berbicara tentang marah.. pasti sobat-sobat sudah pernah marah, (ah bohong deh klu ada yang bilang "saya tak pernah marah"... ) 

Nah,, ketika saya marah adik saya selalu bilang kek gini "kak jangan marah, nanti cepet tua looh.. "  hohhoho dan bagaimana respon saya?? sejenak diam.. karena mitos itu bener looh.. coba nanti sobat-sobat search di  mba google "akibat marah bagi wajah".. sobat pasti akan menemukan penjelasan ilmiah tentang wajah menua akibat suka marah-marah.. hayoo mau wajahnya awet muda atau menua dengan cepat?? kalau saya mah ogah ah.. walaupun terkadang masih marah ngak jelas sih.. (-_-)'





 Dalam firman Allah Ta'ala salah satu ciri orang yang bertakwa adalah orang yang menahan marahnya. 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapat surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang yang berinfak baik di waktu luang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan marahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali Imran [3]:133-134).

hayooo... mungkin kita pernah marah karena hal-hal kecil yang seharusnya tidak usah dipermasalahkan. contohnya nih marah karena candaan seseorang, marah saat disenggol seseorang karena tidak sengaja, atau mungkin kita marah karena tidak berhasil dengan sesuatu yang kita usahakan.

Nah, sobat-sobat.. bukan maksudanya bahwa marah itu tidak boleh yah.. marah untuk sesuatu yang baik itu nga pa pa kok.. saya pribadi pun sering memarahi adik karena hal-hal yang sebenarnya bisa ia tangani sendiri, atau marah karena dia tak mau menjalankan tugas hariannya. Marah yang saya lakukan bukan berarti harus main kasar yah.. cukup bicara yang tegas agar mereka memahami apa yang baik untuk mereka.

Apakah kalian tau? Baginda Rasullullah shallallahu'alaihi wa sallam yang dijadikan Allah Ta'ala sebagai teladan umat manusia pernah marah loh. Kemarahan beliau dengan manusia pada umumnya sangat berbeda. Kemarahan beliau dipicu oleh rasa cinta kepada Allah, tak pernah sedikit pun Rasullullah shallallahu'alaihi wa sallam marah karena terzalimi. Bahkan caci maki, dilempari kotoran, batu, dikatakan gila pun beliau tidak marah. Hanya satu hal yang membuat beliau marah, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan agama Allah.

Bagaimana dengan diri kita? kita sering marah karena hal-hal sepeleh,, maka ayooo sama-sama belajar untuk mengendalikan diri kita,  karena tidak ada keuntungan yang kita peroleh dari marah. Yuppsss... karena marah merupakan nafsu yang dibisikan dengan halus oleh setan. Hayooo... ada yang sesak tidak atau merasa aneh saat marah? yah... itu dia marah hanya membuat kita merasa sesak dalam hati bertambah. 

Dari Abu Hurairah radiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda : "orang yang kuat bukanlah orang yang kuat dalam bergulat, tetapi orang yang kuat itu ialah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari).

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menasehati kita untuk menahan marah. menahan marah berarti menjauhi hal-hal yang mendekati marah, menjaga hati agar tak mudah marah, dan menempatkan rasa marah pada kondisi yang tepat. Bukan malah dari bangun tidur marah karena lapar, mau mandi marah karena air abis, mau tidur marah karena masih jomblo ehehehe.. sudah-sudah.. hentikan marah karena nafsu itu,, nah nafsu marah datanya dari setan sehingga membuat kita terkadang lupa akan diri sendiri dan dengan mudah meluapkan rasa marah itu.

Semoga bermanfaat.. tetap semangat.. :) yuuksss...mari sama-sama belajar untuk mengendalikan amarah kita.. semoga Allah Ta'ala memberi kita petunjuk, menjaga hati kita dari marah yang berakhir penyesalan. Aamiin

Wallahu a'lam..

Sumber buku bacaan : 

"Jangan Jadi Manusia Gampangan, Jadilah Manusia Limited Edition"  Oleh : Silmy Kaffah Rohayna. Halaman 1-9. Penerbit : Quanta.





No comments :

Post a Comment