Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Friday 6 July 2018

GANGUAN PENYAKIT PADA ORGAN PERNAPASAN, YUK CEK GEJALANYA !

No comments

Perlu diketaui bersama,  beberapa gejala dibawah ini terkadang tidak kita sadari loh, biasanya gangguan pernapasan disebabkan karena pengaruh gaya hidup yang tak sehat,, pengaruh buruknya lingkungan, dan juga disebabkan karena keturunan.  Silahkan simak penjelasan dibawah ini guys.. Semoga bermanfaat...

Berikut gangguan penyakit pada organ pernapasan :
1. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit pada saluran pernapasan dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.

Penyebab : Yaitu dengan menghirup serat asbes berlebihan yang dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru.

Gejala : Sesak napas, Batuk dan nyeri dada.

Pencegahan:Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.    

Pengobatan: Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi.

2. Asma

Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. 

Penyebab: Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Gejala: Batuk-batuk, napas tersenggal-senggal, sesak dada.
Pencegahan :Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

Pengobatan :

- Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.

- Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang.

3. Bronkientasis

Bronkientasis adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernapasan yang besar.

Penyebab: Batuk menahun yang  bisa disebabkan oleh:Infeksi pernapasan, Campak, Pertusis, Infeksi adenovirus,Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas, Influenza, Tuberkulosa, Infeksi jamur, Infeksi mikoplasma, Penyumbatan bronkus, penyalahgunaan obat (misalnya heroin).

Gejala: Batuk darah, Batuk menahun disertai dahak yang berbau busuk, Penurunan berat badan, Warna kulit kebiruan. 

Pencegahan:

- Vaksin influenza berkala membantu mencegah kerusakan bronkus oleh virus flu. Vaksin pneumokok membantu mencegah komplikasi berat dari pneumonnia pneumokok.

- Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis.

Pengobatan : Drainase postural yang dilakukan secara teratur setiap hari, merupakan bagian dari pengobatan untuk membuang dahak. Seorang terapis pernapasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif.Untuk mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan ekspektoran.

4. Penyakit Batuk rejan

Batuk rejan atau juga dikenali sebagai "pertusis" atau dalam bahasa Inggris Whooping Cough adalah satu penyakit menular. 

Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh bacterium Bordetella namun tidak jarang diakibatkan oleh B. Parapertussis.

Gejala :
Munculnya gejala-gejala ringan seperti hidung berair dan tersumbat, bersin-bersin, mata berair, radang tenggorokan.

Pencegahan :Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. 

Pengobatan: Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan.

5. Bronkitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. 

Penyebab: Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).

Gejala : Batuk kering, Sesak napas, Kelelahan, Badan terasa nyeri.

Pencegahan  : Hindari merokok atau terkena asap rokok, Hindari orang yang sedang sakit pilek atau flu, Cuci tangan secara teratur, Gunakan masker untuk mengurangi risiko infeksi.

Pengobatan: Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

6. Faringitis

Faringitisadalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok.

Penyebab : Disebabkan oleh virus atau kuman, dan daya tahan tubuh yang lemah.

Gejala  :  Radang tenggorokan seringkali merupakan pertanda penyakit disertai flu atau pilek. Faringitis pada yang kronis disertai demam dan batuk.

Pencegahan   :  Menjaga kesehatan, dan mengonsumsi makanan yang sehat.

Pengobatan:
Dengan mengonsumsi antibiotik, hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

7. Infeksi Saluran Napas Atas

Infeksi saluran napas atas atau ISPA (Infeksi Saluran naPas Atas) adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring.

Penyebab :
Disebabkan oleh virus, bakteri, atau organisme lain. Anda dapat tertular infeksi ketika menghirup udara yang mengandung percikan air dari seorang penderita yang bersin atau batuk.

Gejala: Gangguan pernapasan, pada umumnya memiliki gejala berupa hidung tersumbat, hidung beringus, bersin-bersin, batuk, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Gejala lain yang mungkin timbul adalah hilangnya daya penciuman dan perasa, tekanan pada telinga, rasa perih ringan pada mata, dan demam.

Pencegahan  : Menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan sekitar, Kebiasaan seperti mencuci tangan, mengenakan sarung tangan, dan menggunakan masker dapat membantu mengurangi penularan penyakit.

Pengobatan : Penyembuhannya melalui terapi, pemberian antibiotik dapat mempercepat penyembuhan penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic.   

8. Influensa

Influensa atau flu adalah penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa).

Penyebab :
Disebabkan oleh penyakit menular burung dan mamalia. Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita. 

Gejala: Demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. 

Pencegahan: Minumlah yang banyak karena air berfungsi untuk membersihkan racun, menghirup udara segar secara teratur terutama ketika dalam cuaca sejuk, cobalah bersantai agar anda dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh karena dengan bersantai dapat membantu sistem kekebalan tubuh merespon terhadap virus influensa, dan kaum lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit kronis dianjurkan diimunisasi.

Pengobatan : Melakukan Imunisasi, atau meminum obat.

9. Paru-paru hitam

Paru-paru hitam adalah suatu penyakit paru-paru yang disebabkan karena menghirup debu batubara dalam jangka panjang. dapat terjadi dalam 2 bentuk, yaitu simplek dan komplikata. Tipe simplek biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal.

Gejala: Gangguan pernapasan

Penyebab: Lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara. 

Pencegahan  : Menghindari debu batubara pada lingkungan kerja, pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.

Pengobatan: Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernafasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran.Tetapi adalah penting untuk menghindari pemaparan lebih lanjut.

10. Difteri

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka.

Gejala
: Sakit tekak dan demam secara tiba-tiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan.

Penyebab: Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkan dari kulit, saluran pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri. 

Pencegahan  : Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.
Pengobatan:Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. 

11. Emfisema

Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang disebabkan hilangnya elastisitas alveolus, membuat penderita sulit bernafas. 

Penyebab  :  Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin.

Gejala : Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema, Sesak dada, Batuk kronis, Kelelahan, Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.

Pencegahan: Tidak merokok atau menghindari asap rokok, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Pengobatan:
Emfisema tidak dapat disembuhkan. Namun penanganan dilakukan untuk meringankan gejala yang dirasakan penderita, serta memperlambat perkembangan penyakit yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan, melakukan terapi, dan pembedahan atau transplantasi paru-paru.

12. Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. 

Penyebab  : Infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.

Gejala: Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal, tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas, sering bersin, Hidung mengeluarkan ingus, kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.

Pencegahan: Selalu menjaga daya tahan tubuh, menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan. 

Pengobatan: Menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

13. Tuberculosis (TBC)

TBC adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. 

Penyebab : Bakteri Mycobacterium tuberculosis, pengguna narkotika, para petugas medis dan orang-orang yang bekerja di rumah sakit, serta para perokok dan pecandu alkohol. 

Gejala : Batuk berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas. 

Pencegahan :
Dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, penderita tuberkulosis juga harus dijauhkan dari anak-anak. 

Pengobatan: Dengan terapi, menggunakan vaksin, menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.

14. Pneumonia

Pneumonia atau Logenstekingyaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae.

Penyebab : Disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan, atau karena iritasi kimia ataupun fisik paru-paru.

Gejala   : Batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.

Pencegahan: Menjaga daya tahan tubuh, tidak merokok ataupun mengosumsi alkohol, dan menggunakan masker.

Pengobatan     : Pengobatan antibiotik, istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh, dan pengobatan dengan pemberian antijamur. 

15. Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas yang menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.

Penyebab : Bakteri Corynebacterium diphterial.

Gejala : Sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.

Pencegahan : Menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan, tidak mengonsumsi susu yang belum melalui sterilisasi, dan melakukan vaksinasi.

Pengobatan: Dengan menggunakan antibiotik dan antitoksin.

16. Renitis

Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. 

Gejala : Bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair atu beringus.

Penyebab: Peradangan membran mukosa yang diakibatkan oleh bakteri, alergen (penyebab alergi), virus dapat menyebabkan gejala-gejala rhinitis, penggunaan dekongestan hidung berlebih, dan infeksi. 

Pencegahan  : Menghindari lingkungan yang berpolusi atau terpapar asap rokok, menghindari alergen yang umum, seperti serbuk sari, tungau debu rumah, spora kapang, serta kelupasan kulit mati, kotoran dan urine kering hewan peliharaan.

Pengobatan  : Mengonsumsi obat dekongestan dan antihistamin, atau melakukan imunoterapi. 

17. Kanker Paru-Paru

Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.

Gejala : Pembekakan di wajah atau di leher, napas sesak dan pendek-pendek, kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan, kelelahan kronis, dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak, sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas, batuk yang terus menerus atau menjadi hebat, suara serak/parau.

Pencegahan : Tidak merokok, mengonsumsi makanan yang sehat, dan rajin berolahraga.

Pengobatan: Resep Obat, atau melalui operasi pengangkatan kanker.

18. SARS

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. 

Penyebab  : Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.

Gejala : Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. 

Pencegahan  : Dengan menghindari kontak dengan penderita SARS, cuci tangan dengan sabun antiseptik, dan memakai masker jika berpergian.   

Pengobatan   :
Dilakukan pada rumah sakit khusus dan pasien SARS dikarantina/isolasi hingga dinyatakan sembuh/tidak infeksius. Obat yang diberikan tergantung dari kondisi medis pasien tersebut.

19. Tonsilitis

Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya.

Penyebab : Disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. 

Gejala  : Tenggorokan terasa sakit saat menelan, tubuh mengalami demam tinggi, sering mengalami muntah, mengalami kesulitan saat bernapas, tidur mendengkur, nafsu makan menurun, timbul bau tidak sedap pada mulut, timbul nyeri di sekitar otot.

Pencegahan : Menjaga kebersihan makanan.

Pengobatan : Penggunaan Antibiotik, dan melalui terapi.

20. Legionnaries

Legionnaries adalah suatu infeksi saluran pernafasan akut yang bisa menyebabkan serangkaian penyakit, mulai dari batuk ringan dan demam sampai pneumonia. 

Penyebab  : Bakteri Legionella Pneumophilla dan spesies lainnya dari Legionella. 

Gejala  : Sakit dan kaku otot, Nyeri persendian, Tidak bertenaga, Merasa tidak enak badan, Sakit kepala, Demam, Menggigil, Batuk kering, Batuk darah, Sesak nafas, Nyeri dada, Diare, dan Ataksia (gangguan koordinasi).

Pengobatan : Menggunakan Amtibiotik Erythromycin,

21. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.

Penyebab : Tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
Gejala  : Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun. kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.

Pencegahan : Sampai saat ini belum ada refrensi yang menyatakan tentang bagaimana mencegah terjadinya penyakit asfiksi ini, yang bisa dilakukan hanyalah berusaha untu mejaga kondisi kesehatan tubuh anda merupakan jalan satu-satunya.

Pengobatan : Melakukan resusitasi untuk merangsang jantung dan paru untu tetap menyuplai oksigen kebagian tubuh terutama otak, setelah itu pemberian obat-obatan seperti epinefrin bisa dilakukan. Dan yang terakhir yang bisa dilakukan untu mnegatasi penyakit ini adalah dengan Intubasi Endotrakeal.

22. Hipoksia

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.

Gejala : Napas pendek, Kebingungan, Berkeringat, Kulit berubah warna, menjadi biru atau merah keunguan, Sesak napas, Halusinasi, Batuk-batuk, Kelelahan, Detak jantung cepat, Napas berbunyi.

Penyebab  : Keracunan gas atau zat kimia.Rendahnya kadar oksigen.Gangguan jantung berupa detak jantung melambat cukup parah (severe bradycardia) dan kontraksi bilik jantung (ventrikel) terlalu cepat dan tidak teratur (ventricular fibrillation); Gangguan paru-paru, contohnya penyakit paru obstruktif kronik, bronkitis, emfisema, kanker paru-paru, pneumonia, asma, edema pulmonari, dan sleep apnea; Berhenti atau berkurangnya aliran darah menuju organ tertentu, Obat-obatan apa pun yang mengganggu atau menghentikan napas.Anemia atau kondisi yang merusak sel darah merah.

Pengobatan : Memasok oksigen ke dalam tubuh.Ruang hiperbarik.Intubasi (Membuat saluran udara mekanis yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen dengan kadar di atas normal).

Pencegahan : Menghindari kondisi yang menurunkan kadar oksigen, atau secepatnya memberikan pasokan oksigen sebelum hipoksia muncul. Hipoksia yang disebabkan oleh asma bisa dihindari dengan cara mengikuti terapi asma yang sudah diresepkan oleh dokter.

23. Polip hidung 

Polip hidung adalah massa polypoidal yang timbul terutama dari selaput lendir hidung dan sinus paranasal. Polip hidung bukan penyakit yang murni berdiri sendiri. Pembentukannya sangat terkait erat dengan berbagai problem THT lainnya seperti rinitis alergi, asma, radang kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis, intoleransi pada aspirin, dll.Polip hidung biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung. 

Gejala : Polip tampak seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan. Penderita biasanya mengeluhkan hidung tersumbat, penurunan indra penciuman, dan gangguan pernafasan. Akibatnya penderita bersuara sengau.

Pengobatan  : Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid kadang bisa memperkecil ukuran polip hidung atau bahkan menghilangkan polip. Operasi dilakukan jika polip mengganggu pernafasan atau berhubungan dengan tumor.

24. Asidosis

Asidosis adalah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan.Gejala awal asidosis laktat meliputi nyeri perut, serta mual dan muntah yang parah. Penderita asidosis laktat umumnya akan merasa dingin, terutama di lengan dan kaki. 

Gejala lain akan meliputi lelah dan lemah serta nyeri otot. Gejala lain asidosis laktat akan mencakup pula pernapasan yang lebih cepat, kesulitan bernapas, berkeringat, kulit lembab, dan bau napas buruk. Oksigen rendah dapat mengakibatkan tangan atau kaki membiru. Individu dapat menjadi mengantuk dan pusing.

Pengobatan :    Metabolik akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya, jika pH darah turun hingga di bawah 7,1, pemberian bikarbonat secara intravena mungkin diperlukan untuk menetralisir asam.Pada kasus yang berat, dialisis diperlukan untuk mengobati asidosis metabolik.Ventilasi mekanis juga bisa digunakan untuk meringankan masalah pernapasan. Memantau dan mengendalikan faktor yang menyebabkan asidosis metabolik adalah cara terbaik mencegah memburuknya kondisi. Seperti misalnya, mengendalikan penyebab seperti diabetes dapat membantu mengontrol asidosis metabolik pada pasien diabetes. Asidosis metabolik (metabolic acidosis) sering merupakan gejala dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan diabetes.

25. Anthrakosis 

Antrakosis penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batubara pada penambangan. 

Gejala : Ditandai dengan perasaan sesak pada napas, karena debu batubara terkadang juga terdaftar antrakosis debu silikat penyakit ini sering disertai dengan penyakit silicosis.

Penyebab: Antrakosis penyakit Pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batubara pada penambangan.

Pencegahan : Menggunakan masker.

Pengobatan : Menggunakan jelly gamat Luxor, Gamat adalah hewan yang hidup di dasar laut.

26. Pleuritis 

Pleuritis adalah peradangan yang terjadi di dalam pleura. Pleura sendiri merupakan selaput yang menempel pada paru-paru dan tulang rusuk yang berfungsi memisahkan kedua organ tersebut. Kedua lembaran selaput pleura dilengkapi oleh lapisan cairan yang membantu mengurangi gesekan pada saat kita bernapas. Saat radang terjadi, lapisan cairan tersebut menjadi lengket dan permukaan selaput pleura menjadi kasar, sehingga timbul gejala rasa sakit ketika bernapas.

Gejala  :  Sakit dada, Sakit pada bahu, Batuk kering, Sesak napas, Demam, Berkeringat, Mual.

Penyebab  : Infeksi virus dari suatu penyakit yang telah diderita sebelumnya yang menyebar menuju pleura atau selaput pemisah paru-paru dan tulang rusuk, bakteri streptokokus yang sering menyebabkan pneumonia, infeksi kulit selulitis, serta impetigo. Selain streptokokus, bakteri stafilokokus yang biasa ditemukan dalam kasus sepsis, keracunan makanan, dan infeksi kulit, juga bisa menyebabkan pleuritis. Dan juga disebabkan oleh komplikasi dari suatu kondisi, misalnya melemahnya sistem kekebalan tubuh,

Pengobatan  :  Istirahat yang cukup. pengobatan antibiotik dianjurkan. Antibiotik, dan pemberian obat pereda rasa sakit lainnya, seperti kodein atau parasetamol.

Jika Anda mengalami gangguan pernasapan, terutama pada kondisi-kondisi di atas, segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat dan cepat.

Wallahu a'lam......

Sumber :

TUGAS BIOLOGI KELOMPOK 3 (Nur Fadillah , SMAN 1 KENDARI )

alodokter.com

materiipa.com
Sumber gambar : jawaban.com

No comments :

Post a Comment