Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Wednesday 1 July 2020

3 Hal Ini yang Harus Kamu Pahami Sebelum Menaruh Harapan Kepada Seseorang

No comments

Setiap manusia memiliki harapannya tersendiri, entah harapan itu ditujukan pada dirinya sendiri, orang lain atau kepada Tuhannya sendiri.

Secara pribadi saya beranggapan bahwa manusia tidak akan hidup tanpa sebuah harapan. Dari harapanlah mereka yakin bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan. 

Kehidupan tanpa harapan sepertinya akan mustahil, iya ngak? Sekalipun harapan itu tak bisa kita sentuh atau lihat alias harapan itu bersifat abstrak. Tapi tetap saja masih terus berharap.

Menurut kamu, sepenting apa sih harapan itu?

Apa sih bedanya harapan dan khayalan?

Ada beberapa hal yang harus kita pahami sebelum terlampau jauh menaruh harapan kepada manusia. Terkhusus kepada seseorang yang benar-benar kita inginkan bisa melakukan apa yang kita harapkan. 


Jadi,  apa yang harus kita pahami ? 

Pertama, Pahami harapanmu sendiri

Freepik.com/freepik

Ketika sebelum tidur kamu pasti memiliki harapan, iya kan? 

Misalnya:

 "harapan untuk bisa bangun kembali"

"harapan seorang wanita yang berharap menikah tahun depan, karena adanya harapan itu dia berusaha untuk mempelajari hal-hal tentang pernikahan tak lupa pastikan juga calonnya sudah ada ehehehehe.. "

Pahami juga harapan dan khayalan itu berbeda yah, khayalan lebih ke meratapi hidup tanpa ada tujuan dan juga motivasi untuk melakukannya alias nih hanya ada dalam bayangan pemikiran saja.

Setiap apa yang kita jalani pasti ada harapan dalam diri. Pahami harapanmu sendiri.

Memahami harapan akan membuat kita semakin termotivasi sehingga kita memiliki kehidupan yang lebih baik, percaya dengan harapan kita sendiri, lebih bisa mensyukuri apa yang terjadi, memiliki mimpi atau tujuan yang bisa memicu kita untuk berusaha mewujudkan harapan itu. 

Jika kamu mampu memahami harapan-harapanmu kama, kamu akan lebih bisa mengetahui apa tujuanmu, apa yang akan kamu lakukan dan usahakan, tentu saja kamu akan semakin semangat dan selalu berdoa.

Poin pentinganya jika kita bisa memahami harapan kita maka kita bisa mencegah agar tidak berlebihan dalam segala hal.


Kedua, Harapan akan selalu menimbulkan kekecewaan

freepik.com/denamorado

Berharap kepada manusia tentu harus siap untuk menanggung kekecewaan. Mengapa? 

Karena manusia itu memiliki batas kemampuan,misalnya saja mereka bisa berubah-rubah dari yang sangat menyayangi hingga sangat membenci. Dari yang sangat percaya hingga tak akan percaya lagi. 
Apakah kalian pernah dengar Umar bin khatab dalam menjelaskan kekecewaannya ?

Yuups kekecewaan ketika berharap kepada manusia. Berharap boleh saja hanya jangan terlalu tinggi nanti sangat kecewa.

Tak ada yang bisa lolos dari rasa kecewa jika memilih berharap maka harus menerima rasa kecewa, selama manusia hidup pasti akan disentuh kekecewaan entah mulai dari permasalahan sekecil apapun pasti bisa membuat diri kecewa.

Tenang saja, kecewa itu hal yang wajar terjadi. Boleh saja kecewa asal jangan jadikan rasa kekecewaanmu menjadi kehancuran diri untuk bergerak maju atau alasan kamu menjadi sosok yang pesimis, tidak memperhatikan diri sendiri, melukai diri, atau bahkan menyalahkan terus menerus orang yang membuatmu kecewa. 

Nah, kita sebenarnya bisa belajar dari kekecewaan yang kita rasakan sendiri, belajar lebih memahami diri sendiri, lebih bisa menerima apa yang terjadi, lebih bisa berhati-hati menjalani hari kedepannya agar kekecewaan yang sama tak terjadi lagi.

Harapan juga bisa menjadi penyembuh dari keputusasaan. Intinya meski pernah kecewa maka, teruslah memiliki harapan yah..

Ketiga, Menerima jika harapan tak jadi nyata

freepik.com/user6393596

Percaya takdir? Jika iya maka, Alhamdulillah kalau begitu. Jika harapan tak bisa jadi kenyataan maka, akan selalu ada hikmah dari semua yang terjadi. 

Tak mengapa, sebab dalam kehidupan ini manusia tidak bisa mengatur hidupnya semaunya tanpa izin dari kuasa Tuhannya.

Pahamilah jika harapan tak bisa menjadi kenyataan, maka masih ada harapan lain yang akan menjadi nyata. Harapan adalah penguat kesabaran.

Ambil hikmahnya saja, apa yang terjadi pada diri kita itulah yang terbaik bagi kita termasuk ya tadi berani menaruh harapan seseorang maka siap-siap menerima konsekuensinya.

Jelas berbeda jika kita berharap hanya kepada Tuhan. Ketahuilah jika kita sudah menggantungkan setiap harapan kita dalam doa maka, yakinilah tak ada yang sia-sia, sebab Tuhan punya cara tersendiri untuk memberikan dan mewujudkan harapan setiap hambaNya. 


Ingatlah ini :

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. (Mengapa?) Allah maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Albaqarah: 216).

Kesimpulan : 

Dari 3 hal yang diatas kita bisa sama-sama memahami bahwa tidak ada yang tak mungkin terjadi , tentu saja ada kuasa Tuhan dalam segalanya. Manusia membutuhkan harapan untuk lebih bersemangat dan memiliki tujuan hidup setiap harinya, selalu ada harapan dalam setiap doa. 

Harapan bisa menjadi penyembuh bagi kekecewaan juga bisa menjadi sumber kekecewaan, oleh karena itu pahamilah harapanmu sendiri yah..

Ohiya, Memiliki harapan juga membuat kita lebih bisa mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dan tak lupa juga berharap kepada manusia boleh saja asalkan jangan berlebih. Sebab, berlebihan terhadap sesuatu selalu akan mengecewakan kecuali kelebihan uang hohohoho becanda... 

Demikian pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat yah.. wallahu’alam.. 

Sumber referensi tulisan ini :

https://www.dakwatuna.com/2014/10/06/57924/islam-dan-perspektif-psikologi-dalam-menjelaskan-harapan/#axzz6QVvlwkWh

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46733383

https://ruangobrol.id/2020/01/01/fenomena/indonesia/harapan-adalah-penguat-kesabaran/
https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-memutuskan-harapan-dalam-islam

https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2012/07/03/2087/kenali-cara-allah-swt-mewujudkan-harapan-kita.html

https://www.dialogilmu.com/2019/07/ketika-harapan-tidak-menjadi-kenyataan.html

Sumber foto: freepik.com

No comments :

Post a Comment