Siapa saja menginginkan ini terjadi. Memiliki pikiran tenang meski masalah dalam hidup datang silih berganti.
Beberapa orang mengatakan jika berhasil mengendalikan pikiran maka, hidup kita akan penuh makna dalam artian bisa meminimalisir kesedihan dan hidup dalam bahagia penuh rasa syukur.
BACA JUGA :
Menggapai Kesederhanaan : Rahasia Hidup Minimalis
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk memiliki pikiran yang tenang ?
Baiklah, uuust.. jangan berisik disini ada beberapa Rahasia di balik pikiran tenang itu. Hehehe
Pertama, Faktor Internal
Hidup yang bahagia, semua mau itu. Lantas, bagaimana caranya?
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk memiliki pikiran yang tenang ?
Baiklah, uuust.. jangan berisik disini ada beberapa Rahasia di balik pikiran tenang itu. Hehehe
Pertama, Faktor Internal
- Kesadaran diri: Mengenal dan menerima diri sendiri.
- Pengelolaan emosi: Mengendalikan emosi negatif.
- Fokus pada saat ini: Mengabaikan masa lalu dan masa depan.
- Penerimaan: Menerima keadaan yang tidak dapat diubah.
- Kebijaksanaan: Memahami bahwa masalah adalah bagian dari hidup.
- Meditasi: Fokus pada napas atau pikiran positif.
- Yoga: Menggabungkan gerakan tubuh dan pernapasan.
- Pernapasan dalam: Mengurangi stres dan kecemasan.
- Relaksasi otot: Melepaskan ketegangan fisik.
- Visualisasi: Membayangkan keadaan yang tenang.
- Olahraga rutin: Mengurangi stres dan meningkatkan mood.
- Pola makan seimbang: Mengoptimalkan kesehatan.
- Tidur yang cukup: Mengembalikan energi.
- Koneksi sosial: Membangun hubungan yang positif.
- Waktu luang: Mengisi waktu dengan kegiatan yang menyenangkan.
- Menerima ketidakpastian.
- Menghargai kesederhanaan.
- Fokus pada kekinian.
- Mengampuni diri sendiri dan orang lain.
- Membangun kesabaran.
BACA JUGA:
Hidup yang Bahagia
Hidup yang bahagia, semua mau itu. Lantas, bagaimana caranya?
Hidup bahagia dapat dicapai dengan beberapa cara berikut:
Pertama, Aspek Internal
Sumber :
1. "The Power of Now" oleh Eckhart Tolle.
2. "Mindfulness" oleh Mark Williams.
3. "The Miracle of Mindfulness" oleh Thich Nhat Hanh.
4. "The Happiness Project" oleh Gretchen Rubin.
5. "Mindset" oleh Carol S. Dweck.
6. "The 7 Habits" oleh Stephen Covey.
7. Grup meditasi.
8. Aplikasi relaksasi (Calm, Headspace, Happify).
9. Konseling psikologi.
10. Grup dukungan.
11. Situs web kesehatan mental (Kementerian Kesehatan).
12. Buku-buku self-help.
BACA JUGA:
Pertama, Aspek Internal
- Menerima diri sendiri: Terima kelebihan dan kekurangan.
- Mengelola emosi: Kelola stres, marah, dan sedih.
- Fokus pada positif: Berpikir optimis.
- Mengembangkan kesadaran diri: Kenali tujuan dan nilai.
- Membangun kepercayaan diri: Percayalah pada kemampuan.
- Membangun hubungan yang sehat: Komunikasi yang baik.
- Mencari dukungan sosial: Teman, keluarga.
- Menghargai orang lain: Berempati.
- Membangun keintiman: Hubungan yang mendalam.
- Mengampuni dan melupakan: Lepaskan dendam.
- Olahraga teratur: Fisik yang sehat.
- Pola makan seimbang: Nutrisi yang tepat.
- Tidur yang cukup: Istirahat yang baik.
- Mengelola stres: Teknik relaksasi.
- Periksa kesehatan rutin.
- Mencari makna hidup: Tujuan dan nilai.
- Mengembangkan kesadaran spiritual: Meditasi, doa.
- Membangun hubungan dengan Tuhan: Ibadah.
- Menerima kehendak Tuhan: Sabar dan syukur.
- Mengembangkan rasa syukur.
- Mencari hobi: Kegiatan yang menyenangkan.
- Mengembangkan kreativitas: Seni, musik.
- Mencoba hal baru: Petualangan.
- Membangun keberanian: Mengambil risiko.
- Menghargai keunikan.
Kesimpulan :
Langkah sederhana yang bisa kita lakukan berlahan mulailah menuliskan pikiran negatif dan buanglah. Cobalah sesekali kita berjalan kaki di alam terbuka atau dengarkan musik yang menenangkan. Selanjutnya lakukan kegiatan kreatif. Jangan membandingkan diri.
Fokus pada saat ini. Ohiya, kita juga perlu untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Langkah sederhana yang bisa kita lakukan berlahan mulailah menuliskan pikiran negatif dan buanglah. Cobalah sesekali kita berjalan kaki di alam terbuka atau dengarkan musik yang menenangkan. Selanjutnya lakukan kegiatan kreatif. Jangan membandingkan diri.
Fokus pada saat ini. Ohiya, kita juga perlu untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Wallahu a'lam..
1. "The Power of Now" oleh Eckhart Tolle.
2. "Mindfulness" oleh Mark Williams.
3. "The Miracle of Mindfulness" oleh Thich Nhat Hanh.
4. "The Happiness Project" oleh Gretchen Rubin.
5. "Mindset" oleh Carol S. Dweck.
6. "The 7 Habits" oleh Stephen Covey.
7. Grup meditasi.
8. Aplikasi relaksasi (Calm, Headspace, Happify).
9. Konseling psikologi.
10. Grup dukungan.
11. Situs web kesehatan mental (Kementerian Kesehatan).
12. Buku-buku self-help.
BACA JUGA:
No comments :
Post a Comment